SISWANDI, MM.

Mengajar IPA di SMPN 85 Jakarta Pendidikan D1/IPA IKIP Jakarta, F-Tan/Agronomy UM Jakarta, Magister Manajemen Keuangan UBHARA Jaya. Mengampu Mata Kuliah Metod...

Selengkapnya
Navigasi Web
CABAI ITU PEDAS, UBAHLAH DARI PEDASNYA KEHIDUPAN MENJADI SEDAPNYA KEHIDUPAN
Caption: Googlesearchengine

CABAI ITU PEDAS, UBAHLAH DARI PEDASNYA KEHIDUPAN MENJADI SEDAPNYA KEHIDUPAN

Hidup itu harus dijalani, perjalananya memang hidup itu harus mengalir. Menjalaninya butuh sikap yang keras, karena memang hidup itu keras, pedas seperti Cabai jika kita memakanya. Life is hard. Lalu bagaimana?, tidak lain dan bukan haus menjalaninya, mengarunginya dan memenangkanya hingga garis finish. Memang tidak mudah, juga tak semudah membalikan telapak tangan, tapi tangan itu harus dikepalnya untuk menyatukan jari-jari yang kita miliki menggegam harapan dan impian dengan kemenangan.

Seandainya pun kita saat ini, masih merasakan rezeki seret, bisnis tidak lancar malah dalam kehancuran, engkau ditipu, jodoh tak kunjung-kunjung datang, rumah tangga berantakan, hidup dirasakan terasa gelap, masalah tak kunjung selesai-selesai silih berganti. Bisa jadi karena kita sedang melupakan Allah. Karenanya, kenapa Allah sedang menggelapkan hidupmu, ketahuilah itu semua agar kita dapat melihat cahaya Allah lebih terang lagi, Allah kangen kepadamu, Allah cinta kepadamu...Allah rindu melihatmu bersujud kepadanya. Betul bersangka baik adalah titik permulaan perbaikan apa yang sedang terjadi dan menimpa kita. Masalah datang bukan untuk engkau selesaikan, tapi Allah sedang menitipkan pesan cinta didalamnya.

Kita tidak diperkenankan untuk menyerah, begitulah pepatah bijak. Memanglah jika saja kita umpamakan jalan kehidupan berbagai problem ibarat Cabai, maka jika semua problema hidup itu adalah Cabai-cabai yang pedas rasanya, mungkin jika hanya satu yang kita makan, pedasnya kita tahankan , namun jika jumlah cabai yang kita makan banyak, pastilah akan menjadi racun dan menyebabkan kita bisa saja harus berada di ruang gawat darurat. Karenanya, bijaklah dengan semua persoalan dan problema hidup yang sedang kita hadapi, jadi gunakanlah cabai yang pedas itu dengan bijak, gunakanlah semua potensi yang diberikan oleh Tuhan, gunakan semua potensi dengan memadukan sumber-sumber alam sebagai pembelajaran. Gunakan sumber daya yang kita miliki untuk belajar, belajar dan belajar.

Ada banyak cara untuk mendidik kita, agar kita menjadi pemenangnya, ada banyak sumber daya yang bisa gunakan untuk menghadapi problematika dan permasalahan hidup yang sedang kita jalani, apalagi pada saat-saat kita merasa sulit, terpuruk dan lain-lain. Jangan menyerah. Gunakanlah seluruh sumber daya kita untuk mendapatkan sumber daya lain dari orang lain. Seperti Cabai rasanya pedas, tidak enak problematika dan permasalahan kita. Namun kita mampu mengelola sumber daya kita, kapabilitas yang kita miliki, kita gunakan inetelektual atau pengetahuan, masukan potensi yang kita miliki untuk, sebagaimana Cabai kita masuk dalam satu tempat dengan terasi, garam, sedikit gula, ada bawang dan lain-lain, maka apa yang terjadi, maka dari PEDASNYA kehidupan akan berubah menjadi SEDAPNYA kehidupan. Begitulah Allah, mengajarkan kita dengan Ilmunya dengan Cahayanya, agar kehidupan manusia menjadi terang.

========

Limo, Depok. Selasa, 22 Septemebr 2020

Siswandi Adi Nugroho

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bagaimana cara merubahnya tergantung orangnya ya pak?

22 Sep
Balas

yup, betul bu, tpi tugas kita bisa berbagi n saling mengingatkan bagi sesama

22 Sep

Mantap ulasannya, semoga kita mampu mengendalikan diri dalam mengarungi kehidupan ini. Semangat selalu, salam literasi. Barokallah

22 Sep
Balas

teriimakasih pak Muslih, sudh setia mampir ...sukses juga untuk bapak

22 Sep

Mantap pak...pedas dikit tak apalah pak...kan masih ada gula sebagai pemanis hehehe

22 Sep
Balas

iyes tuh se7...

22 Sep

iyes tuh se7...

22 Sep



search

New Post