Tak perlu Berfikir
Tak perlu Berfikir
Semua bermasa.
Kekal Abadi vs Berubah.
Senada untuk Baqo vs Fana.
Memilukan...
Membuai angan...
Sambut hangat dalam pelukan.
Pertunjukan segera dimulai.
Pertanda segenggam benda berfungsi.
Sebisa mungkin meraih mimpi.
Fuad senantiasa bersinar.
Meredup tersapu kabut.
Membersamai mengoyak akar.
Sudut hampa tak beruang.
Mengembang...
Mengudara...
Menembus stagnasi sang pejuang.
Kota Solok, 22 Februari 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi
Masih belajar pak. Salam literasi kembali...semangat literasi untuk kita.
Mantul puisinya..
Makasih Bu, Masih perlu bimbingan ibu...