Sifreni Mira Yusiana

Hello,... I am a four kiddos Mommy. I live in Pasirian Lumajang East Java. I teach English in secondary school, SMPN I Pasirian. Do you want to know me mo...

Selengkapnya
Navigasi Web
BEKAL UNTUK PARA PENCARI ILMU 

BEKAL UNTUK PARA PENCARI ILMU 

اَلاَّ لاَ تَناَلُ اْلعِلْمَ إِلاَّ بِسِتَّةٍ سَأُنْبِيْكَ عَنْ مَجْمُوْعِهَا بِبَيَانٍ

ذَكاَءٍ وَحِرْصٍ وَاصْطِباَرٍ وَبُلْغَةٍ وَإِرْشَادِ أُسْتَاذٍ وَطُوْلِ زَمَانٍ

"Ingatlah! Engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali setelah memenuhi enam syarat.

Saya akan beritahukan keseluruhannya secara rinci.

Yaitu: Kecerdasan, semangat, sabar, biaya, petunjuk (bimbingan) guru dan dalam tempo waktu yang lama.” Dikutib dari Kitab Ta’lim Muta’alim

Untuk sukses mendapatkan ilmu, Imam Syafi’i menyebutkan enam syarat, yaitu:

1. Dzakaaun/Kecerdasan

Setiap anak lahir dengan tipikal kecerdasan masing-masing. Sejatinya tak ada satu pun anak terlahir bodoh. Bahkan anak berkebutuhan khusus pun mempunyai kecerdasan khusus. Selanjutnya adalah bagaimana kita mengoptimalkan kecerdasan tersebut. Banyak belajar, banyak membaca, jangan sampai ada ungkapan bahwa umat islam adalah UMAT IQRO' WALAKIN LA TAQRO' yaitu umat yang wahyu pertama diturunkan adalah perintah untuk membaca tapi kenyataannya nyaris tak pernah membaca. Kemudian banyak mencatat apa yang telah dibaca dan dipelajarinya, ikatlah ilmu dengan menulisnya. Perbanyak diskusi tanpa emosi, lalu mengajarkan dan mengamalkan ilmu yang telah diperoleh. Karena itu akan semakin mengasah kecerdasan.

2. Hirshun/Semangat

Menuntut ilmu tidak boleh bermalas malasan, karena tak ada sesuatu yang diraih dengan mudah, bersantai ria. Kesadaran akan banyaknya kelemahan diri,kesadaran akan kejahilan diri, kesadaran akan pentingnya ilmu pengetahuan dan kewajiban menuntut ilmu adalah pemantik tumbuhnya semangat belajar. Maka bergembiralah, cintailah dan rakuslah akan ilmu pengetahuan. Karena hanya orang yang tak pernah puas akan ilmu dan yang bersungguh sungguhlah yang akan berhasil; man jadda wajada.

3. Istibaarun/Sabar

Bersabarlah ketika mendapat kesulitan dalam belajar. Jangan pernah merasa tidak bisa lalu berputus asa dan frustasi. Imbangi segala usaha dengan doa dan bersabar. Sabar bukan berarti pasif dan nrimo. Keterpurukan, kesulitan dan aral melintang dalam perjalanan haruslah jadi pelecut semangat, pelatih ketahanan diri dan mental sehingga di manapun dan dengan siapapun belajar kita akan bisa survive dan bertahan.

4. Bulghotun/Biaya

Belajar adalah berjuang, belajar adalah berjihad. Maka pengorbanan dan biaya adalah mutlak.

Jer Basuki Mowo Beyo. Kesuksesan membutuhkan biaya dan pengorbanan. Baik berupa materi atau tenaga.

Para orang tua jangan pernah merasa sayang mengeluarkan uang untuk pendidikan anaknya. Jangan karena ada jargon 'PENDIDIKAN GRATIS' lalu beramai ramai protes ketika sekolah membutuhkan partisipasi. Keluarkan hartamu untuk jihad anakmu, keluarkan hartamu untuk sesuatu yang bermanfaat buat sekolahnya. Karena pendidikan yang tak biasa memerlukan biaya yang tidak sedikit. Sungguh naif jika orang tua mengharapkan pendidikan yang berkualitas tapi perhitungan dengan biaya untuk pendidikan anaknya. In syaaAllah apa yang dikeluarkan untuk pendidikan anaknya akan menjadi sedekah.

5. Irsyadu ustaadz/Petunjuk Guru

KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, MA (Pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor), berkata

المادة مهمة ولكن الطريقة أهم من المادة

"Materi Pembelajaran adalah sesuatu yang penting, tetapi metode pembelajaran jauh lebih penting daripada materi pembelajaran."

Jadi, sebagus apa pun materi pembelajaran, namun jika metode pembelajarannya kurang baik, maka hasilnya kurang maksimal.

Lalu beliau melanjutkan dengan bait berikutnya:

الطريقة مهمة ولكن المدرس أهم من الطريقة

"Metode pembelajaran adalah sesuatu yang penting, tetapi guru jauh lebih penting daripada metode pembelajaran."

Sehingga, sebagus apa pun metode pembelajaran, tetapi jika guru yang bersangkutan tidak mampu mengajar dengan metode tersebut, maka hasilnya pun sama, tidak akan maksimal.

Kemudian beliau menyampaikan ungkapan yang sangat inspiratif, yaitu:

المدرس مهم ولكن روح المدرس أهم من المدرس نفسه

"Guru adalah sesuatu yang penting, tetapi jiwa guru jauh lebih penting dari seorang guru itu sendiri."

Betapa pentingnya peran guru dalam dunia pendidikan. Peran yang tidak begitu saja bisa tergantikan dengan segala macam media dan elektronik yang katanya memudahkan. Karena guru mengajar dituntut tidak hanya fisiknya tapi juga kehadiran jiwanya di ruang kelas. Dituntut doanya untuk anak didiknya. Dituntut sosoknya untuk tauladan dan isnpirasi. Dituntut hadirnya untuk membimbing dan mengarahkan. Maka sudah sepantasnya para guru untuk selalu mengupgrade kompetensinya, membersihkan jiwanya agar setiap kalimat yang keluar dari mulutnya adalah rangkaian kata.bijak yang mampu menembus hati sanubari para anak didiknya. Membuat mereka tunduk patuh hormat dan taat.

6. Thula zamaan/Sepanjang Masa

Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat.

Belajar tidaklah sekejap mata. Bukanlah setahun, dua tahun, sembilan tahun. Belajar adalah sepanjang hayat. Pendidikan bukan semata mata angka yang tertuang pada hitam di atas putih. Bukan pula tentang.pergantian seragam yang dikenakan. Lalu berhenti pada lembaran ijazah dan transkrip semata. Pendidikan adalah proses terus menerus. Sehingga sang penuntut ilmu merasa semakin bodoh, tawadhu'/rendah hati dan dekat pada sang penciptanya Allah SWT.

Wallahu a'alam bishowwab

Pasirian, 15 Desember 2017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post