Mendapat suatu kesempatan adalah hal yang diharapkan banyak orang tentunya. Mendapat suatu kepercayaan adalah hal yang tak selalu bisa didapatkan oleh setiap orang. Jika kamu mendapatkan keduanya, apa yang kamu rasakan? Senang bukan tentunya dan juga akan banyak rasa terimakasih karena telah mendapatkan kepercayaan dan kesempatan yang diberikan.

Akan tetapi, dibalik kepercayaan dan kesempatan yang diberikan ada suatu tanggung jawab dibaliknya yang harus dipenuhi. Lalu ketika mendapatkan tugas tersebut, kembali lagi mengoreksi diri. Mampukah atau sanggupkah untuk menjalani tugas dan tanggung jawab tersebut. Tapi, jika hanya bertanya dan tanpa adanya action untuk melaksanakan tugas tersebut apa akan mendapatkan jawabannya?

Ya, jawaban akan didapatkan ketika sudah melaksanakan dan beraksi. Apakah hasilnya mampu atau hasilnya tidak. Akan tetapi untuk mendapatkan jawaban mampu atau tidak perlu suatu pembuktian dalam bentuk aksi nyata. Benar bukan?

Lalu, sekarang bagaimana jika yang didaptkan adalah kegagalan? Sedihkah? Murungkah? Menyesalkah? Atau menyalahkan diri sendiri jika diri ini tidak mampu?

Jawabannya tentu sedih, tentu murung, tentu menyesal dan menyalahkan diri mengapa tidak bisa lebih maksimal lagi supaya bisa berhasil. Tapi, apakah harus berhenti disitu? Tentu tidak. Hal yang dilakukan adalah bangkit dan belajar. Mengoreksi apa yang menjadi kekurangan dan mempertahankan apa yang menjadi kelebihan. Jangan putus asa dan menyerah menyalahkan diri sendiri. Lalu terdiam tanpa melakukan perubahan apapun. Ingat, kesempatan dan kepercayaan tak didapatkan oleh setiap orang.