#Tantangan Menulis Hari ke 10

Hari ini cuaca begitu syahdu. Sang hujan menampakkan dirinya seolah berkata, "hari ini adalah hariku dimana aku akan membasahi bumi dan mengiringi perjalanan dirimu hari ini."

Tapi entah mengapa, cuaca yang begitu syahdu tak turut membuat hati dan perasaanku tenang. Hari ini begitu tak konsentrasi diri ini. Entah apa yang membuatku seperti ini.

Teringat janji dengan salah satu teman ku yang juga berprofesi sebagai seorang guru yang mengajar di sd satu kecamatan. Bisa dibilang kami dekat. Entah sejak kapan. Kuputuskan aku mampir ke rumahnya.

Kami membahas banyak hal mulai dari ujung timur sampai ujung barat mungkin. Ada juga salah satu bahasan kami siang ini. Bahasan siang ini adalah teman.

Berbicara tentang teman.

"Apa itu teman?

Dan bagaimana seharusnya teman itu berperan?"

Dua pertanyaan itu menjadi topik pembahasan kami kala itu.

Dia bercerita padaku dan bertanya padaku. "Bagaimana dek perasaanmu ketika kamu menjadi topik pembicaraan teman-temanmu berkaitan dengan kekurangan yang kamu miliki. Dan bahkan mereka sangat senang dan tertawa puas membahas kekuranganmu tersebut?"

Mendengar hal tersebut, kuminta lah penjelasan. Kekurangan apa yang menjadikan bahan tertawaan dari teman-temannya.

Setelah kubaca dan kulihat perbincangan di akun sosialnya yang diperlihatkan kepadaku, aku tersenyum dan berkata padanya. Dengan pilihan kata yang halus aku berbicara dengannya, "Mbak, cukup kamu tersenyum saja. Biarlah mereka berkata apa. Yang terpenting adalah dirimu yang sekarang. Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan. Setiap orang punya cara masing-masing memperlakukan teman. Kamu bisa melihat dan memilah mana teman. Anggap saja semua teman baik dengan kita. Walaupun terkadang ada yang berbicara dibelakang kita. Yang terpenting kita selalu berusaha berbaik sangka saja."

Dari pembicaraan kami siang ini banyak hal yang dapat kupetik. Bagaimana kita berteman dan bagaimana kita bisa menempatkan diri sebagai teman.

#terimakasih inspirasi untuk tulisanku, mbak.