Syeh yusuf An nabhany pembela rasulullah
PEMUDA YANG MENGHABISI PENGHINA RASULULLAH ( صلى الله عليه وآله وسلم )
Syekh al-Qadhi Yusuf an-Nabhani, yang tidak lain adalah kakek Syekh Taqiyyuddin an-Nabhani رحمهما الله , adalah seorang 'alim, faqih, dan sangat mencintai Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم. Kecintaan beliau kepada Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم tergambar dalam karya-karya beliau, seperti kitab-kitab beliau tentang keutamaan membaca shalawat, serta Kitab beliau yang secara khusus beliau dedikasikan untuk membela keluarga Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم yang berjudul "as-Syaraf al-Muabbad li Ali Muhammad".
Kecintaan beliau juga mewujud dalam banyak sikap beliau. Salah satunya kisah yang masyhur sebagai berikut:
Suatu ketika, saat beliau masih menjadi ketua hakim di Mahkamah Huquq di Beirut. Beliau menduduki jabatan ketua hakim di sana kurang lebih 20 tahun , hingga akhirnya dipecat atas permintaan Perancis yang saat itu menjajah Lebanon --
Kisahnya bermula saat beliau dihadapkan dengan kasus seorang pemuda Muslim yang bertikai dengan seorang laki-laki Nasrani di salah satu pasar di Beirut. Laki-laki Nasrani itu kemudian mencaci maki Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم . Tak kuasa menahan amarah, pemuda Muslim tersebut mengeluarkan tombak kecilnya dan langsung menusuk laki-laki Nasrani itu, dan mati seketika.
Pemerintah Perancis pun geger. Lalu dibawalah pemuda Muslim tersebut ke pengadilan Huquq yang diketuai oleh Syekh Yusuf an-Nabhani.
Hari persidangan pun tiba. Saat itu mass media Perancis, mass media Nasrani, para penanggung jawab, dan jumlah masa yang cukup besar ikut hadir menyaksikan persidangan.
Syekh Yusuf an-Nabhani kemudian mulai memeriksa perkara si pemuda. Beliau bertanya kepada pemuda itu: Apakah benar dia yang telah membunuh laki-laki Nasrani itu? Pemuda itu tak sedikitpun mengelak, terus terang dia mengakui perbuatannya. Lalu Syekh Yusuf, sang Qadhi, bertanya alasan mengapa dia melakukan hal itu. Pemuda itu menjawab: "Karena laki-laki Nasrani itu mencaci Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم dan aku tidak kuasa menahan amarah sehingga aku pun menusuknya".
Mendengar jawaban sang pemuda, Qadhi an-Nabhani berfikir sejenak, kemudian beliau memerintahkan agar tersangka (pemuda tersebut) dikeluarkan dari kurung besi yang dijadikan penghalang di belakangnya. Syekh An-Nabhani kemudian maju dan mendekati pemuda tersebut dan bertanya apakah dia sebelumnya sudah kenal dengan korban, atau sebelumnya pernah punya perselisihan dengan dia. Pemuda itu menjawab bahwa semua itu tidak ada. Dia bersumpah bahwa dia tidak pernah mengenal korban sama sekali, dan dia melakukan perbuatannya semata-mata karena membela Nabi صلى الله عليه وآله وسلم .
Mendengar jawaban tersebut, Sang Qadhi kemudian lebih mendekat lagi kepada si pemuda. Kemudian beliau bertanya: "Dengan tangan yang mana kau membunuh si Nasrani?". Pemuda itu kemudian mengulurkan tangannya dan berkata: " Dengan tangan yang ini".
Sang Qadhi sepontan membungkuk dan menciumi tangan tersebut. Kemudian beliau berkata dengan suara lantang sembari mengangkat dua tangan beliau: "Bebas! Bebas! Bebas!! ".
Ruang sidang sontak geger! Orang-orang Perancis misuh-misuh dengan bahasa mereka karena marah. Dan Syekh An-Nabhani kekeuh dengan putusan beliau. Pemuda itu pun dibebaskan.
Pada akhirnya, Duta Besar Perancis (di Lebanon) pun meminta agar Syekh Yusuf dipecat dan diasingkan ke luar Lebanon. Syekh Yusuf memilih ke Madinah. Selama beberapa waktu beliau di Madinah... Kemudian kembali ke Beirut dan wafat pada di sana pada tahun 1932.
Inilah kisah yang tercatat oleh sejarah tentang Syekh Yusuf an-Nabhani -- semoga Allah memberikannya tempat yang tinggi di surgaNya -- yang menggambarkan kecintaan beliau kepada Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم. Ini sosok yang benar-benar menghimpun antara syariah dan haqiqah, sebenar-benarnya seorang shufi.
Kisah di atas banyak beredar. Salah seorang pengunggah di laman FB mengatakan bahwa dia telah mendengar dari Syekh Ahmad ar-Rifa'i. Ada sebagian orang mengatakan bahwa dia membaca kisah tersebut di dalam satu Kitab an-Nabhani sendiri.
Beberapa tulisan menyebut dua sumber berikut:
المصدر الأول: هرس الفهارس للكتانى 2/1107ط دار الغرب الإسلامى بيروت.
المصدر الثاني: أعلام فلسطين فى أواخر العهد العثمانى لعادل مناع ص350.
Wallah a'lam.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap nanti diajarin kitab tanpa baris ya bun