JEJAK PUTRI SANG FAJAR

DI PANJI SANG SURYA;

Prof Abdul Munir Mulkhan pernah mengidentifikasi warga Muhammadiyah ternyata memiliki banyak varian karakter yaitu MUNU Muhamadiyah rasa NU, MARMUD Marhaenis Muhamadjyah dan MUSA Muhamadiyah rasa Salafi.

Bicara Marhaenisme tentu tidak lepas dari seorang Soekarno yang melahirkan pemikiran dan gerakan untuk mengangkat derajat kaum yang termajinalkan oleh kapitalisme.

Ir. Soekarno adalah Proklamator dan Presiden pertama Republik Indonesia. Beliau juga dikenal dengan putra Sang Fajar karena beliau lahir pada 6 Juni 1901 saat sang Fajar menyingsing tak lama sebelum matahari terbit.

Ibu Megawati Soekarnoputri adalah putri biologis dan ideologis Putra Sang Fajar dan Sang Marhaenis Ir. Soekarno. Pengalaman spiritual dan jiwa pergerakan Soekarno diitempa oleh tokoh Sarekat Islam HOS Tjokroaminoto dan KH Ahmad Dahlan sejak usia remaja selama pendidikan di HBS Surabaya.

Masa pembuangan di Bengkulu Soekarno bahkan pernah menjadi Ketua Dewan Pengajaran Muhammadiyah sejak 1938. Dan dari Bengkulu ini pun Soekarno menikahi putri Nasyiatul Aisyiyah bernama Fatimah Fatmawati putri Konsul Muhammadiyah Bengkulu Buya Hassandin.

Ada catatan penting yang pernah Presiden Soekarno sampaikan ketika perayaan Setengah Abad Muhammadiyah tahun 1962 yaitu 'sekali Muhammadiyah Tetap Muhammadiyah'. Lebih lanjut pidato beliau dalam momentum penutupan Muktamar Muhammadiyah ke 35 di Jakarta Presiden Soekarno mengatakan 'Jangan coret nama saya dari Muhammadiyah dan kafani jenazah saya dengan bendera Muhammadiyah'. Ir Soekarno ketika menjelang wafat di RSPAD Jakarta juga berwasiat kepada keluarganya dengan mengatakan 'bila aku mati kelak, minta kesediaan Hamka untuk menjadi imam salat jenazahku'. Dan wasiat ini dipenuhi oleh Buya Hamka yang tokoh Muhammadiyah.

Dari pernikahan Soekarno - Fatmawati ini melahirkan putra putri yaitu Mohammad Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rahmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, Mohammad Guruh Irianto Soekarnoputra.