#tantangan_gurusiana_hari_kedelapanpuluhsatu_28052020

Sepulang dari piket di Sekolah, aku berencana ke kecamatan Limpung untuk membeli emping pesenan Kakakku  yang tinggal di Jakarta. Sebelum berburu emping, aku sambangi dulu temanku yang tahu toko emping yang bagus di kecamatan itu. Cukup lima belas menit kami sampai di toko emping, dan ternyata penjualnya sedang keluar sebentar. Kami sepakat untuk menunggu. Tak sengaja kulihat toko tanaman hias yang terletak kurang lebih dua rumah dari toko emping. Segera kuajak temanku kesana dan ternyata masih saudara dengan temanku. Masya Allah, koleksi tanamannya bagus-bagus semua.

            Kulihat tanaman-tanaman di bagian depan, berisi  tanaman -tanaman hias yang kecil berjajar rapi, kemudian kulangkahkan kakiku ke halaman samping. Wow! Ternyata disitu banyak koleksi-koleksi tanaman yang lebih bagus lagi diantaranya adalah berbagai jenis Anthurium, Adenium dan Aglaonema.

Setelah puas melihat-lihat berbagai macam koleksi tanaman di situ, akhirnya kuputuskan untuk memilih dua tanaman, yang menurutku bagus dan unik warnanya, perpaduan antara warna hijau tua dengan merah. Aku belum tahu namanya, entah itu termasuk jenis Anthurium atau aglaonema. Kemudian aku tanya harga tanaman tersebut kepada penjaga di situ, eh ternyata dia tidak tahu harganya, dia hanya bilang kisaran harganya antara 25 rbu sampai 30 ribu, karena penjualnya sedang keluar sebentar, alhamdulillah cukup murah juga. Setelah menitipkan dua tanaman tadi, kami kembali ke toko emping, dan alhamdulillah yang punya toko sudah kembali, sehingga tidak menunggu lama, dua kilo emping sudah ditangan. Kemudian kami kembali lagi ke toko tanaman hias, dan kebetulan juga penjualnya sudah kembali.

“Berapa harga bunganya mbak?” tanyaku penasaran.

“Hehe, berapa ya,”jawab penjualnya ragu.

“Lho kok bingung sih mbak?” tanyaku

“Aku bingung ngasih harga mbak,” jawab penjualnnya.

“Tinggal kasih harga aja kok bingung,”ujar temanku.

“Ya udah sama sodara tak kasih 150 yang warna ijo merah dan 60 yang warna merah polos, harga sodara mbak,” ujarnya tersenyum simpul.

“150 ribu,Mbak?” tanyaku dan temanku bersamaan dengan pandangan tak percaya.

“Iya mbak, itu udah tak murahin lho,”jawab penjualnya.

“Lha tadi karyawan mbak bilangnya kisaran 25 ribu sampai 30 ribu,” ujar temanku.

“Walah mbak, bisa nangis aku, itu aglaonema lho ” ujar penjualnya terkekeh.

“Wah kalau mahal gitu ya mending nggak jadi aja mbak, tak nyari yang murah aja,” ujarku terkekeh sambil mengembalikan tanaman ke tempat semula dengan menahan malu.

            Kembali aku mengitari tanaman-tanaman yang tadi sudah aku amati, sambil sesekali tanya harganya. Akhirnya kutemukan tanaman dengan harga standar yaitu 25 ribu , dengan daun yang mirip dengan aglaonema, kombinasi hijau tua dengan merah, yang menurutku tidak kalah cantik juga dengan aglaonema.

            Betul-betul pelajaran berharga yang kudapat hari ini, sambil sesekali aku senyum-senyum sendiri, mengingat kejadian yang cukup membuatku malu juga, yang jelas aku harus banyak belajar tentang tanaman hias dulu sebelum tertarik untuk membelinya.Ternyata setelah aku browsing di internet, Aglaonema termasuk salah satu tanaman hias yang mahal. Yah maklumlah aku hanya seorang penggemar tanaman hias yang murah, malahan jarang beli karena banyak diberi oleh teman ,tetangga dan ibuku sendiri yang juga hobi mengoleksi tanaman hias.