Senja Kinanti(27)
#tantangan_365_hari_ketigaratusenampuluh_10032021
Kinan melangkahkan kakinya keluar dari ruang dosen dengan raut wajah berseri, setelah pengajuan bab empatnya telah disetujui. Langkahnya terasa ringan menuruni tangga. Setelah sampai di bawah, matanya tertuju pada taman depan kelasnya. Dilihatnya bangku taman itu kosong. Bergegas Kinan melangkahkan kaki menuju tempat faforitnya selama menjadi mahasiswi fakultas sastra.
Sembari mengistirahatkan badannya yang sedikit pegal, setelah semalam ,lembur menyelesaikan bab empatnya, dibukanya kembali lembaran-lembaran kertas yang berisi ketikan hasil jerih payah berjuang menyelesaikan penelitiannya. Nampak binar bahagia terpancar dari raut wajahnya melihat hasil konsultasinya yang sangat memuaskan, seutas senyum pun terbit dari bibirnya. Hatinya merasa lega, hanya ada sedikit revisi saja dari dosen pembimbingnya. Tak henti-hentinya ucapan syukur terucap dari bibirnya.
Tubuhnya tersentak, ketika tiba-tiba ponsel yang berada disaku celananya bergetar. Dirogohnya benda persegi itu dari sakunya. Kembali bibirnya tersenyum tatkala melihat nama pengirim pesan.
[ini hari sabtu lho!] Kinan menyeritkan dahinya, maksudnya apa? kan emang ini hari sabtu, aneh!
[emang kenapa dengan hari sabtu?]
[belum juga nikah, udah pikun gitu sih!] kembali Kinan menerka-nerka apa yang dimaksud Rafa.
[apaan sih! beneran deh! aku lupa]
[kita kan hari ini janjian mau ketemu, kok kamu bisa lupa sih? ya udah kalau nggak mau, aku ketemuan sama Linda aja] sontak Kinan menepuk keningnya, teringat akan janjinya untuk bertemu dengan teman SMA nya itu. Tetapi, sebentar! Dia menyebut Linda? Oh, tidak! Jangan sampai dia malah ketemuan sama mantannya lagi, nggak bisa!
[ups! Sorry, aku bener-bener lupa, habis, minggu ini aku fokus sama bab empat, jadi lupa deh, kalau ada janji sama kamu]
[oke deh! aku maklum. Mmm, masih mau ketemuan nggak? kalau nggak aku segera hubungi Linda, pasti dia mau banget] kalimat balasan yang bernada menggoda itu membuat Kinan tak bisa mengendalikan rasa cemburunya.
[silakan aja! ketemu sama mantanmu itu!] dengan perasaan yang sedikit meradang, dituliskan kalimat yang bernada cemburu.
[cie, cie yang cemburu]
[siapa juga yang cemburu?]
[kamu!]
[Bodo ah!]
[pokoknya, jam empat sore aku jemput, ]
Dengan raut wajah memerah karena rasa cemburu dan bahagia campur jadi satu, Kinan menutup kembali ponselnya dan memasukkannya ke dalam saku ranselnya. Baru saja Kinan akan memasukkan lembaran-lembaran skripsinya kedalam tas, tiba-tiba sebuah tepukan mendarat di pundaknya. Sontak Kinan terkejut, kemudian menoleh ke belakang. Matanya membulat ketikan melihat sosok didepannya.
“Mas Ifan! Gimana kabarnya? Lama nggak nongol di kampus?”
Ifan memutar tubuhnya menghadap adik kelasnya, yang sampai kini masih mengisi hatinya.
“Alhamdulillah baik, tinggal menunggu hari H wisuda saja,” sahut Rafa sambil menempatkan badan atletisnya disebelah Kinan.
“Sabtu depan ya Mas?” tanya Kinan sambil melanjutkan lagi memasukkan kertas skripsinya ke dalam ranselnya. Rafa mengangguk.
“Kinan, kamu ada acara nggak?”
“Kapan?
“Hari ini, gimana?”
“Hmm, kalau hari ini aku nggak bisa, Mas,” Kinan masih ingat kalau hari ini, dia sudah ada janji dengan Rafa.
“Kenapa? Ada janji mungkin?” Rafa menatap dengan penuh selidik.
“Mmm, i-iya, aku ada janji dengan seseorang,” sontak raut wajah Rafa berubah, ketika mendengar apa yang diucapkan gadis itu. Tiba-tiba ada sedikit rasa tak nyaman menghampirinya.
“Cewek apa cowok?”Rafa menatap gadis dihadapannya dengan tatapan penuh selidik.
“Laki-laki,”sahut Kinan lirih.
“Ooh! kirain hari ini kamu nggak ada acara, mau aku ajak jalan ntar sore,” meski kecewa, Rafa berusaha menutupi rasa kecewanya dengan sedikit mengurai senyum.
#SA#
Bersambung
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar