Senja Kinanti(23)
#tantangan_365_hari_ketigaratuslimapuluhempat_04032021
“Kamu kok kesini?” Kinan menatap heran sosok yang sedang duduk diruang tamu.
“Kan tadi aku sudah bilang, kalau mau kesini,”
“Maksudnya, ini kan bukan hari sabtu, biasanya kan…” sahut Kinan yang hapal dengan jadwal Rafa yang jam kerjanya sampai pukul lima sore, sehingga merasa tak percaya saja, melihat pemuda tegap itu jam segini sudah nyampai sini.
“Pulang kantor, langsung mandi, terus kesini, kenapa? Nggak boleh?” potong Rafa sembari tersenyum jenaka menatap Kinan yang masih terbengong.
“Hmm, boleh sih, cuma tumben aja,” sahut Kinan sembari menghempaskan tubuhnya di kursi berhadapan dengan Rafa.
“Aku nggak ingin marahmu berlarut-larut,”
“Marah?”
“Iya, kamu marah sama Linda kan? gara-gara sikapnya kemarin ke kamu begitu,” Kinan terkesiap, menatap heran laki-laki dihadapannya, demi mantan kekasihnya Rafa rela, pulang kerja capek-capek kesini untuk minta maaf. Berjuta tanya ada dibenak Kinan.
“Nggak marah sih, cuma kesel aja,” Kinan tersenyum sinis, mengingat sikap Linda kemarin ketika bertemu di swalayan.
“Makanya, aku kesini, aku nggak ingin kamu marah,” Kinan menyeritkan dahinya. Semakin nggak masuk akal alasan laki-laki itu.
“Jadi, capek-capek kamu kesini, hanya karena Linda?sebentar! aku yakin, Linda nggak menyuruh kamu untuk minta maaf sama aku kan?”
Ditatapnya dengan tajam laki-laki dihadapannya. Dadanya naik turun menahan emosi.
“Kinan, bukan seperti itu maksudku, aku hany…,”
“Sudahlah! nggak perlu kamu minta maaf dengan mengatasnamakan Linda, kalau memang dia nggak mau minta maaf ya sudah! Lagian, dia kan emang dari dulu judes kaya gitu,” sahut Kinan dengan suara meninggi. Saat ini emosinya benar-benar sulit dikendalikan, hingga raut wajah Rafa pun mendadak pias, tidak mnyangka akan tanggapan Kinan.
“Rafa, sekarang aku mau tanya, jawab dengan jujur! Apa alasanmu meminta maaf padaku atas nama Linda?” Rafa tersentak mendengar pertanyaan gadis dihadapannya. Hatinya merasa ragu untuk menjawabnya dengan jujur.
“Kamu masih ingin kembali padanya ya? sampai repot-repot seperti ini,”Kinan menatap iba laki-laki yang kini tengah menatapnya.Rafa menggeleng.
“Terus kenapa?”
“Aku hanya nggak ingin kamu sedih, sebenarnya kemarin ingin sekali aku menemanimu pulang, namun, Linda sudah dulu memohon padaku untuk mengantarnya pulang,”
“Linda masih ingin kembali sama kamu kan?” sejenak Rafa bergeming, terlihat ragu untuk mengatakan, apa yang diungkapkan Linda kemarin. Sejurus kemudian Rafa mengangguk.
“Kenapa kalian nggak balikan lagi aja?”tanya Kinan dengan maksud ingin mengetahui perasaan Rafa yang sebenarnya, meski ada rasa perih di dadanya.
“Husst! Gimana mau balikan, orang dianya punya pacar,” Kinan tersentak, kemudian menyeritkan dahinya.
“Punya pacar tapi masih cinta sama mantannya? Apa-apaan dia?”emosi Kinan kembali meninggi,” Kamu mau?”mata Kinan membulat menatap Rafa.
“Dulu Linda sangat menyayangi pacarnya, tapi semenjak laki-laki itu bersikap posessif, rasa cintanya semakin memudar, itulah kenapa kemarin dia bilang ,ingin kembali bersamaku,”
“Dan kamu mau?” kembali Kinan mengulang pertanyaannya.
“Nggak lah, meski saat ini belum seratus persen aku bisa melupakannya, tetapi aku sama sekali nggak ada niat untuk kembali sama dia,”ungkap Rafa jujur, meski ada satu hal yang masih ditutupinya.
Kinan hanya terdiam, meski dalam hatinya bersorak, mendengar pengakuan Rafa. Tidak mungkin, saat ini dia tersenyum atau terlihat bahagia ketika rafa berucap tentang hal tersebut. Bisa bahaya kalau Rafa sampai tahu perubahan sikapnya. Untuk itu saat ini dia bersikap tenang, tanpa ekspresi.
“Kirain kamu mau balikan sama dia, kan kemarin sikap kamu seperti itu,”
“Aku bersikap seperti itu, karena aku nggak ingin terjadi keributan aja, malu dilihat orang,”tutur Rafa dengan mata berbinar dan bibir yang menyunggingkan senyum , ketika melihat Kinan tersenyum tipis. Kinan tampak heran dengan senyum aneh yang mengembang dari bibir laki-laki yang malam ini tampak lebih gagah dengan kaos hitam dipadu dengan celana denim warna abu-abu.
Sementara itu hati Rafa berdesir ketika tampak perubahan sikap Kinan setelah tahu kalau dia tidak akan kembali merajut cintanya dengan Linda. Dari emosi yang diperlihatkan Kinan serta perubahan sikapnya, Rafa sedikit tahu apa yang dirasakan gadis itu. Itulah yang membuatnya tersenyum saat ini. Hanya saja untuk mengungkapkannya saat ini, sepertinya terlampau dini.
*SA*
Bersambung
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar