Senja Kinanti (34)
#tantangan_365_hari_ketigaratusenampuluhsembilan_19032021
“Kamu ada perlu apa? kok semangat banget pingin ketemu aku?” tanya Kinan mencoba bergurau untuk menutupi debaran di dadanya, melihat sosok atletis di hadapannya.
“Emang nggak boleh, kalau kangen sama kamu,” sontak jantung Kinan seolah berhenti berdetak, meski Rafa mengucapkannya dengan mimik menggoda, tetep saja nalurinya sebagai seorang wanita, yang suka dipuji dan dirayu pun bangkit. Dia nggak tahu seperti apa rupa wajahnya saat ini. Sejenak Kinan terpana sambil menata kembali jantungnya agar kembali normal.
“Boleh bangeeet, seneng deh! dikangening sama cowok ganteng,” sahut Kinan dengan terbahak untuk menyembunyikan kegugupannya. Semoga saja Rafa nggak tahu bagaimana gugupnya Kinan ketika membalas ucapan Rafa.
“Yuk!” Rafa berdiri dari kursi yang berada di teras kos Kinan.
“Mau kemana?” Dengan tatapan penuh tanya, Kinan yang masih duduk, tiba-tiba mendongakkan kepalanya ke arah Rafa yang menjulang.
“Cari makan dong,”
Sejenak Kinan bergeming, menatap sosok tampan di hadapannya.
“Fa….” Kinan menatap lekat laki-laki dihadapannya.
“Apa lagi?” Rafa menarik tangan Kinan, untuk membantunya berdiri. Kembali jantung kinan berdegup kencang saat merasakan sentuhan jemari Rafa
“Aku nggak enak sama kamu,”
“Kenapa?”
“Hampir seminggu sekali kamu traktir aku terus, sementara aku sendiri belum pernah traktir kamu, gegara kamu selalu melarangku, ketika gantian aku mau bayar,” ucap Kinan yang merasa tak enak hati terus-terusan ditraktir Rafa.
“Kinan, aku udah kerja, jadi wajar dong kalau aku yang bayar,”
“Ish! nggak wajar lah! kalau terus-terusan, gini-gini aku juga punya uang, meski itu hasil beasiswa prestasi dari kampus. Kalau kamu yang bayarin terus, mendingan kita nggak usah keluar deh! udah di kos aja!” ujar Kinan dengan raut wajah kesal.
“Iya deh! sekarang kamu yang bayar,” Kinan bernapas lega, senyum lebar pun tersungging dari bibirnya hingga tampak gigi gingsulnya.
“Nah! Senyum gitu dong! jadi kelihatan manis,” Lagi-lagi Kinan dibuat hanyut dengan pujian maut laki-laki yang kini tengah menatapnya dengan seutas senyumnya yang memabukkan.
“Ish! kamu kenapa sih, hari ini aneh banget!” sergah Kinan dengan mata memicing.
“Aneh kenapa?”
“Sedari tadi kamu ngegombal aja, bilang kangen lah, bilang manis lah, lagi kumat kamu?” omel Kinan dengan menatap tajam laki-laki dihadapannya.
Rafa terbahak mendengar omelan yang keluar dari bibir tipis Kinan.
“Iya, penyakitku lagi kumat, penyakit kasmaran,” bisik Rafa dengan senyum nakalnya yang mengembang.
Kinan mencibirkan bibirnya dan melirik malas ke arah laki-laki yang kini sedang menertawakannya.
“Tau ah! yuk, keburu magrib ntar,” Kinan berjalan mendahului Rafa.
“Kan bisa salat di Masjid,”
“Cerewet kamu!” pura-pura Kinan menggertak dengan mata melotot.
Tak berapa lama, Kinan sudah berada di boncengan Rafa. Motor pun melaju dengan kecepatan sedang, membelah jalanan kota Solo yang tampak padat dengan lalu lalangnya kendaraan.
“Fa, kita mau kemana sih? cari makan aja susah banget! Dari tadi nggak sampai-sampai,” celetuk Kinan yang sedari tadi bingung dengan arah jalan yang belum pernah dilaluinya. Padahal setiap mereka keluar makan malam, pasti mencari yang terdekat karena keburu lapar. Namun ini hampir setengah jam, belum juga sampai.
“Tenang aja, pokoknya sore ini, aku bawa kamu ke tempat yang romantis banget deh,” sahut Rafa dengan suara yang agak keras dan sesekali menoleh ke samping.
“Aku lapar Fa! Butuh makanan, nggak butuh tempat yang romantis kali,” gerutu Kinan, sembari memukul pelan punggung Rafa.
“Udah nggak tahan ya? tuh! udah kelihatan,” Rafa membelokkan motornya ke sebuah café dengan suasana terbuka. Terpampang tulisan Café tiga Tjeret. Desain Interior Café ini berkonsep Urban dan menarik, apalagi untuk kawula muda.
*SA*
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Cerpen keren
makasih Bun