Senja Kinanti (30)
#tantangan_365_hari_ketigaratusenampuluhlima_15032021
“Kinan, kamu mau kan jadi pendamping wisudaku…,”Belum juga Ifan menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba Kinan menyela,
“Siap Mas! jadi pendamping aja apa susahnya sih? lagian kenapa juga, Mas Ifan sampai semester akhir gini belum sukses nyari pendamping wisuda,”Ifan bergeming, menatap lekat mata bening dihadapannya, hingga Kinan pun tersadar kalau laki-laki dihadapannya tengah memperhatikannya.
“Kinan, aku belum selesai ngomong,” ucap Ifan lembut. Sejenak Kinan terkesiap mendengar suara lembut yang sempat membuai perasaannya.
“Eh! maaf Mas,” sahut Kinan tergagap sembari menutup mulutnya.
“Dan…menjadi pendamping hidupku,”lanjut Ifan masih dengan tatapan tajamnya. Sontak Kinan terperanjat mendengar kata-kata yang barusan didengarnya.
“Gimana Kinan?”
“G-gimana apanya Mas?”
“Mau nggak kamu menjadi pendamping hidupku?” Dada Kinan tiba-tiba bergemuruh. Meski bukan kali ini saja Ifan menyatakan cintanya. Hanya saja kali ini Ifan tampak benar-benar serius dengan ucapannya, sehingga membuat Kinan sukses gugup, karena tak siap dengan jawabannya. Saat ini Kinan benar-benar bingung, tak tahu harus mengatakan apa.
Ifan adalah sosok tampan yang banyak digandrungi banyak wanita di kampusnya. Pribadinya yang baik dan ramah,membuatnya banyak disukai rekan-rekannya. Meski tampan dan termasuk mahasiswa yang tergolong cerdas, tapi pribadinya sangat jauh dari sifat sombong. Namun entah kenapa hati Kinan belum tergerak untuk menerima cintanya.
“Mas, aku kan sudah pernah bilang, kalau aku menyayangimu sebagai seorang kakak, tak lebih Mas,” Kinan memberanikan diri menatap laki-laki dihadapannya.
“Apa rasa sayang itu nggak bisa berubah?”Ifan mennatapnya penuh harap.
“A-aku belum bisa ,Mas,”
“Kinan, aku siap menunggu sampai kamu bisa,” Tiba-tiba tangan Ifan terjulur dan menggenggam erat jari –jemari Kinan.
“Mas…aku takut kamu akan kecewa,”
“Sudahlah! kita lanjutkan nanti, sekarang, kita makan dulu apa yang sudah kita pesan tadi,” Ifan tersenyum, kemudian melepaskan genggaman tangannya. Tatapan matanya berallih pada menu yang baru saja dihidangkan oleh pelayan.
Tak lama kemudian, Ifan segera menyantap bakmi yang menguarkan aroma khasnya. Akan halnya dengan Kinan yang masih saja termangu memikirkan kata-kata yang terucap dari bibir Ifan, yang kali ini benar-benar serius. Hati Kinan diliputi kebimbangan.Sementara laki-laki yang terpatri dihatinya sampai saat ini adalah Rafa, tetapi sejenak ragu, apakah saat ini Rafa juga menyimpan perasaan yang sama ?
Sisi hatinya yang lain mengatakan kasihan Ifan, kalau sampai Kinan menolaknya. Kinan menghela napas panjang, kemudian dipijitnya pelipis.
“Kinan, ayo makan!” Ifan menatap tajam Kinan yang masih memijat pelipis.
“Selera makanku hilang, Mas,”
“Hmm, maaf, karena aku memang harus mengatakannya, sebelum aku meninggalkan kota ini. Kalau kamu memang belum bisa menjawabnya, aku tetap menunggu sampai kapanpun, dan aku juga siap dengan apapun jawabanmu,” Ifan tersenyum sembari menggenggam erat jari-jari Kinan.
“Bener Mas?” Kinan menatap lekat mata tajam dihadapannya, seakan tak percaya dengan apa yang didengarnya barusan. Ifan mengangguk.
“Makanlah!” Ifan berusaha tersenyum, meski ada rasa kecewa dihatinya, tetapi dia tak ingin gadis yang sangat dicintainya ini menjadi murung gara-gara ucapannya.
“Makasih Mas,”Senyum manis tersungging di bibir gadis penyuka makanan pedas itu. Kemudian segera menyantap kwetiauw pedas dengan taburan daging ayam diatasnya.
Sembari menyantap makanannya, tak henti-hentinya Ifan mencuri pandang kea rah gadis dihadapannya. Sebenarnya dia sudah menduga kalau akan mendapatkan jawaban yang meragukan seperti ini, karena dia yakin kalau dalam hati Kinan ada orang lain yang sampai sekarang masih diharapkannya. Namun dia tak ingin menyerah, meski dia tahu Allah sudah menciptakan jodoh untuknya.
*SA*
Bersambung
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar