Shanti Ardhini

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Senja Kinanti (29)

Senja Kinanti (29)

#tantangan_365_hari_ketigaratusenampuluhempat_14032021

[Rafa, aku minta maaf] dengan dada berdebar Kinan menuliskan pesan untuk Rafa, setelah siang tadi memutuskan untuk menemani Ifan, dengan pertimbangan karena sebentar lagi mereka akan berpisah.

[Kenapa?]

[temenku yang mau wisuda, tiba-tiba ngajak keluar, katanya mau traktir aku]

[Hmm, teman apa teman?]

[nggak usah suudzon,ini beneran teman. Gimana? nggak papa kan?]

[bakal sendirian nih malam mingguku]

[halah! Biasanya juga sendirian]

[oke! ga papa kok, tapi hukumannya, hari minggu kamu harus mau menemaniku]

[oke! siap] Kinan tersenyum lega menutup telponnya. Meski dalam hati sedikit ada rasa khawatir takut Rafa kecewa. Bagaimanapun juga laki-laki itu adalah sosok yang selama ini diimpikannya, dan setelah beberapa kali bertemu dengannya membuat Kinan semakin tak bisa melupakan sosok itu.

Kinan terlonjak ketika melihat jam di dinding. Bergegas mengambil perlengkapan mandinya, karena sebentar lagi Ifan akan menjemputnya.

***

“Mau kemana Mas? sepertinya aku belum pernah melewati jalan ini?” tanya Kinan penasaran, sambil menyedekapkan tangannya ke dada. Meski Ifan membawa motor dengan kecepatan sedang, tetapi angin sore yang berhembus cukup membuatnya menggigil, walaupun jaket denim melapisi tubuhnya.

“Pokoknya kamu tenang aja, aku nggak bakal membawa kamu ke tempat yang berbahaya kok.”Ifan terkekeh mendengar pertanyaan yang mengandung ungkapan kekhawatiran itu.

“Penasaran aja Mas, aku kan belum pernah lewat jalan ini,”

“Aku yakin kamu pasti akan suka,”sahut Ifan menyakinkan Kinan yang masih penasaran.

Tak lama kemudian, sampailah mereka di sebuah halaman yang luas. Tampak bangunan joglo menyambut mereka berdua. Beberapa motor terparkir berjajar ditempat nya. Kinan menatap kagum bangunan dihadapannya yang bertuliskan Kafe Joglo. Sekilas bangunan itu tak mirip sebuah kafe, melainkan rumah joglo tempo dulu yang berdinding kayu jati dengan ukiran khas jaman dulu. Diteras depan terdapat dua pasang kursi kayu tempo dulu. Ifan mengajak Kinan ke teras samping yang merupakan ruang outdoor dengan beberapa pasang kursi disitu,Di kanan kiri terdapat pohon-pohon hias yang menambah rimbun suasana disekitar itu. Ifan mengambil tempat duduk agak menjauh dari beberapa pasangan muda mudi di situ. Dipilihnya satu set kursi rendah, khas kursi tamu jaman dulu, agar lebih terlihat santai, karena bisa bersandar di dinding kursi.

“Kamu mau makan apa?”tanya Ifan dengan buku menu ditangannya.

“Apa ya?” Kinan menatap nanar deretan-deretan menu yang siap menggoyang lidahnya,”Enak semua sih.”

“Ini aja deh!” Setelah cukup lama merenung akhirnya Kinan memutuskan menu pilihannya.

“Aku bakmi jowo aja, minumnya es jeruk, kamu?” Ifan menyebutkan menu pilihannya sembari menatap gadis di hadapannya.

“Aku kwetiau goreng pedes aja, minumnya sama deh, es jeruk,”

Ifan segera menuju kasir untuk memesan menu pilihan mereka berdua.

“Kamu belum pernah kesini ya?” tanya Ifan yang melihat Kinan menatap penjuru ruangan dengan penuh kekaguman.

Kinan menggeleng dengan masih menatap bangunan kuno dihadapannya. Tatapannya tertuju pada dinding-dinding yang terbuat dari ukiran kayu jati tempo dulu, Tampak sekali bukan dinding yang masih baru, terlihat dari cat yang sudah memudar. Hal itu semakin menambah keunikan kafe tersebut. Kemudian matanya beralih pada kursi yang sedang didudukinya, yang juga tampak begitu unik.

“Kinan…,”Suara Ifan mengagetkan Kinan yang sedang fokus menatap sekitar ruangan. Tampak laki-laki dihadapannya sedang menatap lekat Kinan, dan itu membuat Kinan sedikit terkejut.

“Ya Mas, ada apa?”

“Mmm, aku mau ngomong sama kamu,” ucapan Ifan membuat Kinan terkekeh.

“Kamu kenapa sih? aneh banget, dari tadi juga udah ngomong, kenap pakai izin segala?”

“Serius Kinan, mumpung aku belum wisuda, aku harus mengatakannya sama kamu.”Mendadak raut wajah Ifan tampak serius.

Sejenak Kinan bergeming, sejurus kemudian tersenyum sembari menatap laki-laki dihadapannya.

“Ngomong aja Mas,”

*SA*

Bersambung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post