Shanti Ardhini

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Senja Kinanti (26)

Senja Kinanti (26)

#tantangan_365_hari_ketigaratuslimapuluhtujuh_07032021

Diraihnya ponsel yang berada diatas meja,hatinya ragu untuk menyentuh layarnya. Antara keinginan yang menggebu dan rasa malu , keduanya saling berebut diruang hatinya. Meluncurlah kalimat Bismillah dari bibir Rafa, yang sedari tadi tak henti menyunggingkan senyum. Dia yakin dengan perasaannya, bahwa cintanya pasti berbalas. Rafa begitu yakin, karena semburat cemburu di wajah Kinan yang tiba-tiba muncul, ketika nama Linda meluncur dari bibir Rafa.

Perlahan matanya membulat dan senyum yang mengembang ketika mengetahui gadis itu sedang online.

[Kinan!] tiba-tiba Rafa termangu, gamang untuk menuliskan sebaris kalimat.

[Ngapain manggil-manggil?]

[Belum tidur?]

[kalau tidur nggak bakalan bales chat kamu! ada apa, malem-malem gangguin orang mau tiur aja!]

[sabtu sore kamu ada acara nggak?]

[sepertinya nggak ada, kenapa ?]

[mau ngajak kamu malem mingguan]

[kenapa ngajak aku?nggak sama Linda aja?] sontak Rafa meloncat dari tempat tidurnya, rasa gembira tak terkira pancingannya berhasil. Dengan penuh semangat, jarinya kembali menyentuh huruf-huruf dilayar ponselnya.

[Cemburu yaaa]

[siapa juga yang cemburu?]

[kamu! dah yaaa, aku mau tidur] dengan terburu, Rafa mematikan ponselnya, tidak ingin melihat lagi pesan protes dari gadis itu. Bibirnya mengembangkan senyum lebar. Jantungnya berdegup kencang.

Sementara itu dalam kamarnya, Kinan masih memegang ponselnya, menanti balasan dari laki-laki yang baru saja mengobrak- abrik hatinya hanya dengan kalimat praduganya.yang tentu saja tepat sasaran. Tampak wajah manisnya merona dalam keremangan lampu kamar. Terdengar dengkuran halus disebelahnya. Netranya melirik kesamping, tampak sahabatnya sudah terlelap. Aman. Tangannya meraba dada yang masih terasa degup kencangnya . Apakah aku harus jujur kalau aku cemburu?tapi aku malu, lagi pulai Rafa kan masih menyayangi Linda,batin Kinan sembari meletakkan ponsel diatas meja belajarnya. Kemudian kembali merebahkan tubuhnya. Tetapi mata serasa tak mau terpejam. Bayangan Rafa kembali menghantui pikirannya. Tiba-tiba kerinduan menyergapnya, padahal baru saja dia bertemu dengan laki-laki itu. Tak sabar menunggu datangnya hari sabtu

Argh! Kenapa sih! bayangan Rafa menggangguku terus? Kinan melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Tiba-tiba dia teringat kalau besok harus berangkat pagi, karena sudah janji dengan dosen pembimbingnya. Perlahan berusaha menepis bayangan Rafa, hingga akhirnya terlelap dalam buaian mimpi indahnya.

SA

Bersambung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post