Beberapa hari yang lalu, ketika kubuka FB, mendadak mataku membulat, ketika melihat tulisan Bapak CEO , tentang pengumuman gurusianer yang lolos Tantangan 365.

Mendadak dadaku berdebar kencang, karena merasa yakin, kalau namaku ada diantara nama-nama yang tertera disitu. Gegas aku baca satu per satu nama-nama itu. Betapa sedihnya karena sampai nama yang terakhir, tak jua ada namaku.

Hancur rasanya hatiku saat itu. Perjuanganku selama ini seolah tak berarti. Kemudian aku baca lagi status teman-teman di grup Mediaguru. Tiba-tiba mataku tertumbuk pada sebuah postingan dari Bapak Sriyono, yang menuliskan pengalaman beliau bagaimana mengajukan piagam 365, karena nama beliau juga tak terdaftar di pengumuman. Gegas aku menghubungi beliau lewat messenger. Alhamdulillah , beliau langsung menanggapi keluhanku dan langsung menitahkanku untuk menuliskan data-data yang diperlukan untuk mengajukan piagam tersebut, sekaligus menuliskan alamat email yang dituju.

Saat itu juga aku mengisi data-data tersebut dan mengirimkan ke alamat email tersebut. Senyum pun terbit di bibirku, lega, karena telah mendapatkan solusi yang tepat.

Keesokan harinya kuperiksa email, masih kosong, belum ada jawaban. Hari berikutnya kuperiksa lag, belum juga ada jawaban. Aku berprasangka baik saja, karena aku yakin yang mengirimkan data tidak hanya aku saja, tapi ribuan peserta. Kuputuskan untuk membiarkan saja, tanpa mengintip email di ponselku. Aku kembali menyibukkan diri dengan berbagai aktivitas di sekolah, kebetulan pembelajaran tatap muka sudah berlangsung hampir sebulan, sehingga tak ada lagi waktu untuk bersantai, semuanya sibuk mempersiapkan materi yang akan disampaikan di kelas.

Sore ini tak sengaja kubuka email. Sontak mataku terbelalak melihat kiriman email dari admin gurusiana. Dadaku berdegup kencang, hatiku benar-benar bahagia. Saking bahagianya tak terasa air mataku luruh seketika, yang terbayang saat itu adalah, bagaimana perjuanganku untuk bisa menulis setiap hari tanpa jeda, bahkan ketika sakit pun, aku harus menyempatkan untuk menulis.Tak banyak kata terucap selain rasa syukur kepada Allah, atas segala kemudahan dan kelancaran yang diberikan padaku, hingga aku berada di puncak. Meskipun aku yakin, tulisanku masih banyak sekali kekurangan, tapi aku bangga. Terima kasih Gurusiana, terima kasih Mediaguru yang sudah bersedia menampung coretan sederhanaku, tak lupa untuk admin, terima kasih telah meloloskan tulisan sederhanaku.

Tak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada keluarga kecilku yang telah memberikan waktu dan kesempatan .

Saya haturkan terima kasih yang tak terhingga juga kepada Bapak Sriyono yang sudah membantu saya untuk mengajukan piagam ini.

Batang, 30 Maret 2021