Shanti Ardhini

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Cinta Untuk Adinda(65)

Cinta Untuk Adinda(65)

#tantangan_365_hari_ketigaratustigapuluhsatu_09022021

“Rara itu sahabat kecilku, dulu kami bertetangga, dan kebetulan kami seumuran ,sehingga orang tua kami menyekolahkan di SMP yang sama. Hubungan orang tua kami dekat, sehingga kami berdua pun dekat seperti saudara .Papanya merasa tenang jika Rara berteman denganku, karena Papanya sangat selektif dalam memilihkan teman untuk Rara. Saking dekatnya kami, lama-lama Rara ketergantungan denganku, apa-apa harus bersamaku. Hingga suatu saat Papanya harus pindah tugas, karena beliau seorang Tentara, sejak saat itula kami berpisah, dan baru kemarin itulah kami bertemu,”tutur Rangga menjelaskan bagaimana hubungannya dengan wanita yang bernama Rara. Dia tak ingin terjadi kesalahpahaman dengan gadis yang telah mengisi hatinya.

Adinda mendengarkan dengan saksama , lantas menganggukkan kepalanya. Dia berusaha percaya dengan apa yang dituturkan Rangga , meski dalam hatinya sempat timbul gejolak, mungkin lebih bisa dikatakan cemburu. Kekhawatiran juga sempat hadir dalam relung hatinya, karena pengalaman buruknya bersama Bima. Dia tak ingin itu terulang kembali.

“Sekarang dia tinggal di kota ini?”

“Iya, dia tinggal bersama kedua orang tuanya di kota ini,”

“Dia udah nikah belum?”

“Belum, “Adinda terkesiap mendengar jawaban Rangga. Entah kenapa rasa khawatir itu kembali hadir. Takut akan kehilangan sosok yang saat ini mulai dicintainya. Bagaimanapun juga mereka pernah dekat.

“Dinda, kamu kenapa ?” Rangga menyeritkan alisnya menatap Adinda yang masih terbengong dihadapannya,

“Nggak papa Kak,”

“Hmm, cemburu yaa?” Rangga menggodanya

“Apaan sih? nggak lah, ngapain cemburu,” Adinda berusaha menutupi gelisah dihatinya.

“Aku seneng kok dicemburuin, berarti kan…”Rangga mengedipkan matanya menggoda Adinda yang pipinya terlihat semakin merona. Tak lama kemudian pukulan bantal kursi bertubi-tubi mengenai punggung Rangga,

***

Adinda sedang merapikan lembar-lembar kertas ulangan yang baru saja selesai di koreksi, Tiba-tiba seseorang menepuk bahunya dari belakang.

“Bu Dinda cantik, sibukkah dirimu?” sapa Bu Mala berseloroh.

“Eh ! mbakyuku yang cantik, nggak terlalu sibuk juga sih, cuma koreksi ulangan harian aja kok, gimana?”Adinda mendongakkan kepalanya menatap sahabatnya yang sedang berdiri didekatnya.

“Anterin aku ke kafe Donat yuk, anakku minta dibelikan donat,”

“Hmm, gimana ya?”

“Kamu ada jadwal ngasih les?”

“Nggak juga sih, oke deh! aku anter,tapi bentar yaa, aku selesaikan dulu koreksiannya, tinggal dua lembar aja kok,” sebenarnya, siang ini Adinda ada janji makan siang bareng Rangga, tetapi satu jam yang lalu , laki-laki itu menggagalkan acara makan bersama karena tiba-tiba ada keperluan mendadak. Ada rasa kecewa menyusup dalam hatinya. Sudah dua kali ini laki-laki itu mendadak pergi tanpa alasan, Maka untuk mengurangi rasa kecewanya, Adinda menerima ajakan Bu Mala untuk pergi ke kafe Donat. Siapa tahu dengan makan donat toping coklat faforitnya, bisa sedikit mengobati rasa kecewanya.

Adinda memarkir motornya di depan toko Donat terbesar dikota ini. Toko donat ini juga menyediakan kafe sebagai tempat nongkrong . Ada berbagai macam menu minuman dan aneka makanan tersaji disitu .

“Bu, aku mau makan sekalian aja, Bu Mala gimana?”

“Iya deh, sekalian aja,”

“Ya udah. aku cari tempat duduk, Bu Mala pesen donat aja dulu,”

“Oke deh!” Adinda beranjak mencari tempat duduk yang masih tersisa. Siang ini kafe yang berukuran cukup luas ini, terlihat ramai, sehingga Adinda agak sedikit susah untuk mencari tempat duduk yang masih kosong. Adinda mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruang. Hingga akhirnya menemukan dua tempat duduk yang masih kosong. Belum juga Adinda melangkah ke tempat itu, tiba-tiba matanya terpaku melihat pemandangan di sudut ruang kafe itu. Dadanya bergejolak, lututnya terasa lemas, hingga rasanya tak mampu digerakkan.

***

Bersambung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post