Sampailah musang ke dekat pohon, tempat ayam sedang berteduh. Dari kejauhan musang sudah melihat ayam yang sedang tertidur pulas.

“Akhirnya aku menemukan makanan lezat!” kata musang setengah berteriak. Dia sangat gembira melihat induk ayam dan anaknya itu.

Musang mengendap ngendap mendekati induk ayam dan anaknya.

“Kraakk!” tak sengaja musang menginjak ranting kering. Suaranya mengagetkan induk ayam. Induk ayam segera membangunkan anaknya. Anak ayam masih dalam keadaan tidak sadar saat induk ayam menariknya untuk segera meninggalkan tempat itu.

Menyadari mangsanya mengetahui keberadaannya, musang segera mengejar induk ayam. Dalam hatinya dia berkata jangan sampai dia kehilangana makanan lezatnya.

Induk ayam berhenti berlari. Sejenak ia berpikir kalau terus berlari pastilah akan terkejar oleh musang. Induk ayam melihat ada sebuah lobang di bawah semak-semak. Dia segera mendekatinya.

“Ah sepertinya bisa dijadikan tempat bersembunyi!” Pikir induk ayam. Induk ayam cepat-cepat masuk ke lubang itu. Dia berharap musang tidak akan melihatnya.

Beruntung sekali, musang berpikir ayam akan terus berlari. Secepat kilat dia mengejar ayam. Dia berlari tanpa melihat kanan-kiri. Musang melewati lobang tempat ayam bersembunyi. Induk ayam bernapas lega lepas dari cengkraman musang.

Anak ayam memeluk induknya. Dia berjanji akan menuruti kata-kata ibunya.

tamat