Menebarkan Salam
Ayah Tara menjawab salam Yumna “ Wa’alaikumsalam wabararahmatuhi wabarokatuh, eh ada Yumna sedang bermain di sini?”
“Iya ayah Tara, kita sedang bermain kartu hijaiyah bersama.”
Kemudian ayah Tara membiarkan Tara, Yumna dan adiknya melanjutkan bermain kartu hijaiyah.
Udara di luar rumah Tara terasa sangat panas, dari pengeras suara yang ada di atas bangunan masjid yang berada dekat rumah Tara mendengungkan suara adzan. Tanda waktu sholat Dzuhur sudah tiba. Setelah mendengar suara adzan selesai Tara, Yumna dan adiknya berdoa setelah mendengar adzan.
Mereka bertiga segera merapikan kembali mainan kartu hijaiyah yang telah selesai untuk bermain dengan rapi dan dikembalikan ke tempatnya.
Yumna dan adiknya meminta izin untuk pulang ke rumah karena sudah siang, sesuai janji Yumna kepada ibunya akan bermain ke tempat Tara sampai siang saja.
“Tara, aku dan adikku pulang dulu yah, besok kita bermain lagi.” Ucap Yumna berpamitan dengan Tara. “Assalamu’alaikum.’
Tara menjawab salam Yumna “ Wa’alaikumsalam warahmatullaohi wabarokatuh, terima kasih Yumna sudah mau bermain di rumahku”.
Di tengah perjalanan pulang ke rumahnya, Yumna dan adiknya bertemu dengan penjual cilok keliling Pak Beno tetangga Yumna.
Yumna menyapa ramah Pak Beno dan menyebarkan salam “Assalamu’alaikum Pak Beno, akum au beli ciloknya.”
Pak beno menghentikan sepedanya dan melayani Yumna yang ingin mebeli cilok miliknya.”Wa’alaikumsalam warahmatullohi wabarokatuh, Yumna solehah, mau beli berapa ciloknya?” tanya Pak Beno. “dua ribu jadi dua ya pak, yang satu pakai kecap saja!” pinta Yumna.
“Kakak aku ingin makan ciloknya” rengek Aiman kepada Yumna. “Di makan nanti di rumah saja yah dik! Kita tidak boleh makan sambil berjalan.” Jelas Yumna kepada adiknya.
Sesampai di rumah, adik Yumna protes kepada ibunya. “Ibu, kenapa sih kakak Yumna sepanjang jalan setiap bertemu dengan orang selalu mengucap salam, waktu akan masuk rumah Mb Tara juga mengucap salam, mau masuk rumah sendiri juga mengucap salam ? “
Ibu Yumna mengelus rambut Aiman dengan lembut dan menjawab “karena dengan menyebarkan dan menjawab salam kepada sesama muslim itu artinya kita saling mendoakan.”
“Mendoakan yang baik, Aiman tahu tidak arti ucapan salam Assalamu’alaikum itu ?” tanya ibu kepada Aiman. “Tidak” jawab Aiman.
“Assalamu’alaikum itu artinya semoga keselamatan atas kamu, jadi kak Yumna itu bermaksud mendoakan sesama muslim.” Jelas ibu kepada Aiman.
“Dan menjawab salam itu hukumnya wajib karena sudah di doakan, jadi kita juga mendoakan nya.” Lanjut ibu menjelaskan kepada Aiman
“Aiman mau didoakan terus oleh sesama muslim?” tanya ibu kepada Aiman. Aiman menjawab “ mau bu, aiman mau didoakan sesama muslim.” Jawab Aiman
“ Kalau begitu, tebarkan salam setiap kita berjumpa dengan sesame muslim ya! Nasehat ibunya.
Sejak saat itu Aiman selalu menbarkan salam kepada teman dan sesame muslim yang di jumpainya. Dan ketika akan masuk ke dalam rumah, karena dengan mengucap salam ketika masuk rumah maka Alah akan memberi keberkahan dan keselamatan kepada penghuninya.
Selesai.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen cernaknya, Bunda. Salam literasi
Terima kasih hadir dan suportnya....salam literasi