“sitokin” kini setiap saat menjadi pembicaraan di seluruh dunia. Sitokin yang melakukan gerakan besar-besaran pada tubuh pasien COVID-19 yang disebut badai sitokin. Badai sitokin merupakan suatu fenomena timbulnya beragam sitokin yang memporak –porandakan mekanisme system pertahanan tubuh penderita. Badai sitokin ini juga menyebabkan kematian bagi beberapa pasien COVID19 di seluruh dunia.

Sitokin adalah polipeptida / glikoprotein dengan berat molekul rendah, yaitu antara 8 – 40 KD. Protein yang diproduksi dan disekresi oleh berbagai jenis sel yang berbeda dan memerantarai reaksi inflamasi dan imun. Sitokin merupakan mediator utama komunikasi antara sel system imun. Sitokin merupakan mediator system imun yang sangat poten dan mampu beriteraksi dengan reseptor di permukaan sel.Misalnya, stimulasi sel T atau sel B akan meningkatkan ekspresi reseptor sitokin, dengan demikian turut mengatur kepekaan sel tersebut terhadap sitokin. Aktivitas sitokin bisa bersifat local juga sistemik. Respon seluler terhadap sitokin diatur secara ketat dan ada mekanisme umpan balik untuk menghambat dan menekan respon imun tersebut.

Terdapat banyak jenis sitokin , dalam buku Abbas melapirkan lebih dari 20 sitokin. Untuk memudahkan mengingat, saya mengelompokkan sitokin menjadi pro inflamasi dan anti inflamasi.

1. Sitokin yang berfungsi sebagai pro inflamasi, biasanya berasal dari sel T helper 1 (Th-1). Yang termasuk pro inflamasi diantaranya sbb : IL-1, TNF alpha, IL-6, IL-8, IL-12, IFN Gamma.

2. Sitokin yang berfungsi sebagai anti inflamasi, biasanya berasal dari sel T helper 2 (Th-2). Yang termasuk anti inflamasi diantaranya sbb : IL-4, IL-5, IL-10, IL-11,IL-13.

Beberapa sitokin ada yang berfungsi ganda yaitu menjadi pro inflamsi dan anti inflamasi seperti IL-1 , TNF alpha, dan IL-18. Jadi bisa dibayangkan, bagaimana tubuh ketika terjadi badai sitokin, tidak terlalu berlebihan jika badai sitokin ini sangat meresahkan bagi penderita COVID19. Semoga kita sehat selalu. Aamiin.

diambil dari berbagai sumber .