Biang Bola
Malam ini banyak masyarakat Indonesia yang tegang menyaksikan Final Uefa Champions League (UCL) mempertemukan sesama wakil klub dari Serie-A antara Juventus vs AC Milan. Kedua tim tak mampu mencetak gol di waktu normal 2 x 45 menit begitu pun ketika perpanjangan waktu 2 x 15 menit. Akhirnya pertandingan dilanjutkan dengan babak penentukan lewat drama adu pinalti, apabila Juventus menang maka mereka akan mendapatkan Piala Si Kuping Besar yang paling diincar klub bola eropa. Karena gengsi yang tinggi untuk klub yang bisa mengangkat piala itu serta bisa menempelkan Patch UCL boh ke 4 di jersey mereka.
Setelah hampir semua algojo melakukan eksekusi dengan bola ada yang masuk ke gawang, ada yang bisa ditepis kiper. Akhirnya penentukan hasil pertandingan akan berada di kaki Shevchenko dari AC Milan, apabila berhasil masuk maka AC Milan jadi Juara UCL. Apabila ditepis oleh Buffon kiper dari Juventus, maka Juventus masih punya kesempatan untuk melakukan tendangan pinalti lagi. Semua penonton terdiam, Shevchenko melihat wajah wasit lalu mengambil ancang-ancang, Buffon salah antisipasi arah bola dan akhirnya bola hasil tendangan Shevchenko masuk ke gawang Juventus. Semua pemain dan Official AC Milan dari bench masuk ke lapang untuk merayakan gelar UCL mereka dengan suka cita. AC Milan menjadi Juara UCL musim 2002-2003.
***
Pagi pun tiba berganti dengan malam. Masih dalam euforia Final UCL, Hari ini setelah semua siswa selesai melaksanaan upacara pengibaran bemdera di lapang. Randi yang duduk di kelas 6 SD. Berjalan menuju kelasnya yang berada dekat tembok sekolah dan pohon mangga warga. Di dalam kelas teman laki-lakinya berbincang tentang Hasil Final UCL tadi malam.
“Kata saya juga apa, Juve pasti kalah.” Kata Tomi
“Mantap ya penampilan Shevchenko” Erick menambahkan.
“AC Milan hanya kebetulan menang di adu pinalti” Uji membantah ucapan Tomi
dan Erick.
“Ran, tadi malam nonton Final UCL?” Tanya Uji ke Randi
“Mana mungkin dia nonton Bola kan mainnya malam, nanti dimarahi maminya,
hahaha” Ucap Tomi
“Gak nonton bola soalnya kurang suka.” Jawab Randi (sambil duduk
mengarahkan badannya supaya menghadap kepada 3 temannya).
Erick melihat ke arah jendela yang dilengkapi gorden biru dan kaca yang bersih serta ada guru yang sedang berjalan menuju kelasnya.
“Hey, sudah ada pak guru yang masuk” Ujar Erick
Kemudian masuk guru yang akan memulai pelajaran di hari itu.
“Semua berdiri!”
“Ucapkan salam”
“Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh” seru Asep mengarahkan
semua temannya yang berada di kelas
“Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.” Jawab guru sambil
mempersilahkan siswanya untuk duduk.
Kegiatan belajar pun dimulai semua siswa menyimak dengan serius materi yang diajarkan oleh bapak guru. Waktu pun terus berlalu sampai menunjukkan Pukul 11.00 WIB. Kemudian pelajaran berlanjut dengan olahraga, waktu di SD Randi memang cengeng. Kena lempar bola nangis, jadi jarang main bola selain itu karena tidak suka.
“Hari ini kita akan bermain Voli, semua siswa siap ke lapang. Anak laki-laki pasang net yang perempuan bawa bola” Ujar guru olahraga.
Randi dengan semua teman-temannya pun ke lapang, ada yang pemanasan, ada yang mengikat tali sepatu, ada yang mencoba latihan passing ke temannya. Meskipun cuaca agak panas tapi mereka tetap bersemangat melakukan hal itu.
“Sial, kenapa olahraga panaspanas gini lagi di lapang.” Randi menggerutu
Tanpa sengaja Randi menendang bola Voli yang kempes dan bola itu melambung serta memecahkan kaca kelas 1 yang sedang belajar.
“Crrassh”
“Aduh, suara apa itu?” Penjaga sekolah ke heranan.
“Maaf pak itu salah saya” Ujar Randi
Guru yang berada di dalam kelas keluar memanggil penjaga sekolah untuk membersihkan serpihan kaca yang pecah supaya tidak terinjak oleh anak kelas 1 dan membuang kaca yang masih menempel dijendela. Lalu memanggil Randi untuk menghampirinya.
“Hey, kalau main Voli arahkan bolanya ke lapang. Jangan ke kelas!” Ucap Ibu guru sambil memasang wajah jengkel.
“Iya bu, mmaaff saya tidak akan mengulanginya lagi” Ujar Randi
Setelah itu Randi pun kembali ke kelas dan Ibu guru menyiapkan kelas untuk segera pulang.
“Kenapa lu?” Tanya Tomi
“Gak sengaja nendang bola arahnya ke kelas 1 dan kacanya pecah” Jawab Randi
“Gila lu, kalau pak kepala tahu bisa kena omel”
“Iya, nanti pulang sekolah saya ganti kacanya.”
Semua siswa telah kembali ke rumahnya masing-masing, Randi belum pulang tapi dia ke toko matrial untuk membeli kaca dan memasangnya dibantu penjaga sekolah.
***
Masa-masa di SD selama 6 tahun telah usai bagi Randi dan teman-temannya memang tidak terasa waktu itu berlalu. Hari ini Randi akan masuk ke SMP dia diantar ke sekolah oleh bapaknya karena bapaknya mau sekalian ada perlu ke Koperasi PGRI.
“Nanti pulang sekolah naik angkot, hati-hati ini uang untuk ongkos dan jajan.” Ujar Bapaknya sambil merapihkan dasi berwarna biru yang menempel dikerah baju Randi.
Randi masuk ke lingkungan sekolah barunya, menyapa satpam dan penjaga sekolah serta tukang kebun, melihat banyak teman barunya. Lalu dia masuk ke kelasnya yang bersebelahan dengan mushola sekolah, dia melihat ada perempuan yang menarik perhatiannya duduk di baris ketiga. Ada siswa dari kelas 2 yang masuk ke kelasnya Randi.
“Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kepada adik-adik kelas 1,
yang mau ikut eskul basket ditunggu sore hari ini dilapang.”
“Nanti minta di buat daftar nama dan setorkan ke kakak ya.” Ujar siswa kelas 2.
Selesai pengumuman beranjak masuk guru yang akan mengajar pagi itu. Kelas pun disiapakan oleh ketua kelasnya. Waktu menunjukkan pukul 12.30 WIB kelas pun selesai semua siswa ada yang hendak pulang, ada yang akan ikut eskul Pramuka, ada yang mau ikut eskul PMR, dan eksul Basket yang akan diikuti Randi.
Menjelang sore ketika akan berkumpul untuk eskul Basket. Randi melihat perempuan sekelasnya yang sepertinya enggan untuk dia mengedipkan matanya pas melihatnya.
“Hayo lagi apa!” Boim mengagetkan Randi
“Aduh, kaget saya” Randi sambil mengusap kepalanya.
“Lagi lihat Siti ya, dia ikutan eskul Pramuka. Ikutan eskul Pramuka aja supaya
bisa ketemu terus.hehe” Ujar Boim
“Gak ah, mending eskul Basket” Jawab Randi
“Kamu ikut eskul apa, im?”
“Gak ikutan apapun capek”
Kemudian Randi dihampiri kakak kelasnya yang memintanya untuk segera ke kelas yang menghadap langsung ke lapang. Randi pun masuk ke kelas dengan berisi anak laki-laki yang ingin bisa dan menunjukkan kemampuan mereka dalam bermain basket serta ada juga dari beberapa mereka yang ingin pamer kemampuan.
“Ok, selamat sore untuk ananda semua. Hari ini bapak akan sedikit perkenalan dan latihan ringan bola basket” Ujar guru eskul Basket
“Siap pak!!” Sahut siswa yang ikut eskul Basket
Dari kejauhan pintu kelas, Siti melihat Randi yang akan bersiap ke lapang untuk latihan eskul Basket. Tanpa sadar Siti salah tingkah karena hal itu. Randi melihat temannya latihan passing dan dribbling dia pun mencobanya, lalu ia mencoba shoting 3 poin dan bolanya masuk ke ring Basket dari arah sebelah kiri, tengah, dan kanan. Lalu tiba-tiba kakak kelasnya datang dari belakang Randi sambil dribble bola dan menabrak badan Randi sampai jatuh.
“Maaf gua sengaja, soalnya lu. Ngehalangi gua mau drible” Kata kakak kelasnya
Kemudian melihat hal itu anak kelas 1 mau mengahampiri dan ada yang menampilkan wajah kesal.
“Tenang teman-teman, saya gak apa-apa” Randi coba menghalangi anak kelas 1.
Pak guru pun datang untuk menghampiri karena melihat anak-anak yang tadi latihan terpisah jadi berkerumun.
“Hey, ada apa ini?” Tanya Pak guru
“Saya gak sengaja nabrak Randi pak, pas lagi latihan dribble” Kata Anak Kelas
2 bernama Farhan
“Oh gitu, ya udah. Semuanya setelah selesai latihan simpan kembali bola dan segera pulang ke rumah” Ujar Pak guru mengakhiri pertemuan eskul Basket sore itu.
“Siap pak” Sahut semua siswa yang ikut eskul Basket.
Ketika akan berjalan menuju gerbang, Tiba-tiba pak guru memanggil Randi untuk datang ke ruangnya.
“Randi ke sini sebentar”
“Iya pak, ada apa?” Tanya Randi
“Begini tentang kejadian tadi dengan Farhan jangan diulangi lagi ya, dia anaknya kepala sekolah. Takutnya kamu nanti diskors”
“Tapi pak, saya tadi mau shoting 3 poin, lalu farhan tibatiba nabrak dari belakang.”
“Iya, sudah cukup, bapak rasa kamu sudah mengerti. Silahkan pulang.” Pak guru mengakhiri pembicaraan.
Dengan wajah kesal dan dendam di hati Randi meninggalkan ruangan guru eskul basket lalu segera menuju gerbang sekolah. Kemudian ia melihat jam tangan yang sudah menunjukkan pukul 17.00 WIB. Di jalan sudah tidak ada angkot yang lewat dan ojeg terakhir pun sudah membawa penumpangnya menuju rumahnya.
“Sial, gak ada angkot. Ojeg juga udah lewat” Ujar Randi dalam hati.
Dia melihat ada siswi yang keluar dari warung ternyata itu Siti. Randi tidak menghampiri karena malu dan dia berbalik badan.
“Baru beres eskul Basketnya?” Tanya Siti
Randi kaget karena tidak tahu bahwa Siti akan datang menghampirinya.
“Iya baru beres eskulnya”
“Kamu juga baru beres eksul Pramukanya ya?” Tanya Randi
“Iya ” Jawab siti
“Siti kita pulang bareng,” Kata Randi
“Boleh” Jawab Siti Sambil menunjukkan senyum meronanya
Mereka pun pulang bersama berjalan kaki dari sekolah sampai ke rumah masing-masing kebetulan searah.
“Sampai ketemu besok disekolah ya, Ran.” Ucap Siti
“Iya, sampai ketemu juga besok.” Jawab Randi
Pintu pagar pun di buka oleh Randi dan dia membuka sepatunya dan menyimpannya di rak yang telah tersusun rapih.
“Kamu sudah pulang?” Tanya Mamah
“Iya, mah” Jawab Randi
“Segera ganti baju, lalu mandi. Sudah ada makan malam di meja.”
“Iya mah.”
Kemudian setelah ganti baju, lalu mandi. Randi pun makan bersama kedua orang tuanya.
“Tadi disekolah gimana?” Tanya Bapaknya
“Seru pak, seperti gitulah” Jawab Randi
“Awas jangan ikutan eskul yang pake bola nanti seperti di SD”
“Iya, pak”
“Jangan terlalu seperti itu pak, kasihan Randi kan sekarang dia sudah SMP.”
Ujar Ibu
“Saya hanya mengingatkan bu.” Jawab ayah
“Iya ayah.” Jawab Randi
Malam pun kian menjelang, sebelum tidur Randi sempat terbesit dalam pikirannya. Apa ia harus keluar dari eskul Basket, karena kalau sampai bermasalah pasti bapaknya bakal marah. Tapi ia berpikir bagaimana nanti saja tentang hal tersebut.
***
Sudah hampir masuk 12 bulan Randi berada di kelas 1 belajar dan bersama teman-teman yang awalnya tidak ia kenal sampai jadi kenal dan menjadi teman bermain. Hari ini penutupan Class Meeting dan ada pertandingan final basket kelas 1 melawan kelas 2. Kelas 1 adalah kelasnya Randi dan yang menjadi lawan adalah kelas 2 bukan lain kelasnya Farhan. Semua siswa dari tingkat kelas 1 sampai kelas 3 berada di pinggir lapang untuk menyaksikan pertandingan final ini. Semua pemain sudah bersiap untuk masuk ke lapang dari belakang ring ada suara yang mengagetkan Randi.
“Ayo, Randi semangat bawa kelas kita supaya jadi juara!” Teriak Siti
Lalu Randi membalas dengan memberikan dua jempol ke arah Siti, teman sekelas mereka berteriak dan bilang ciee, ciee, ciee. Siti wajahnya jadi memerah dan begitupun dengan Randi. Pertandingan pun segera dimulai, kedua tim sudah berada di lapang dan pemain cadangan berada di bench bersama wali kelas masing-masing. Wasit siap akan melemparkan bola ke atas, pertandingan pun di mulai. Tim kelas 1 mulai menyerang ke ring kelas 2, bola berada dalam penguasaan kelas 1. Randi disikut oleh Farhan dan terjadi pelanggaran, wasit pun memberikan hadiah tembakan 3 point. Randi pun melakukan jumpshot dan masuk bolanya ke ring kelas 2, penoton kelas 1 berteriak dan memperlihatkan wajah yang senang serta gembira. Pertandingan sudah melewati batas waktu dan hasilanya kelas 1 mengalahkan kelas 2 dengan skor 20-15. Boim pun menghampiri Randi.
“Hebat lu Ran” Ucap Boim
“Ah, biasa aja” Jawab Randi merendah
Tim kelas 1 pun dipanggil ke atas podium bersama wali kelasnya untuk menerima piala penghargaan. Ditengah keramaian Randi kebingungan tidak melihat kemana Siti. Setelah penerimaan piala, Randi izin ke wali kelas untuk ke kelas. Setelah masuk ke kelas Randi melihat ada surat di atas tasnya, kemudian ia membukanya. Ternyata surat itu dari Siti di dalamnya ia bilang terima kasih banyak kepada Randi dan meminta maaf karena dia akan pindah sekolah di luar kota bersama bapaknya. Randi bergegas berlari keluar dari sekolah mungkin masih sempat untuk bertemu Siti. Tapi tidak terkejar Siti pun sudah ke terminal tapi ia menoleh ke belakang dari kaca mobilnya.
“Apa yang kamu lihat nak?” Tanya Ibunya
“Tidak apa-apa bu” Jawab Siti
Pertemuan terakhir di tengah pertandingan menjadi kisah yang tidak akan dilupakan oleh Randi bersama dengan Siti. Bapaknya Randi menyadari pembatasannya dan mulai memberikan kesempatan kepadanya untuk berlatih Basket di sekolahnya asalkan bisa membagi waktu dengan belajar, Boim mulai tertarik ikut eskul Basket karena ingin disukai oleh perempuan. Farhan meminta maaf kepada Randi dan akhirnya mereka bersahabat serta terpilih menjadi pemain tim Basket sekolah turnamen ditingkat nasional.
***
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap si Biang Bola.
Terima kasih Bu Fitriany