Aku adalah seorang guru di salah satu pedesaan yang ada di Kabupaten Pamekasan. Sebut saja namaku Dwi. Aku tinggal di perkotaan. Jarak dari rumah ke tempat mengajarku -+ 20km dan memerlukan waktu sekitar 40 menit. Dengan waktu yang cukup lama itu aku berangkat pukul 06.10 setiap hari agar tidak terlambat.

Suasana yang rindang dan cuaca yg sejuk membuatku betah mengajar disini. SDN Tebul Timur 1 Pegantenan adalah tempatku tuangkan ilmu kepada anak-anak didikku. Disini cukup miris keadaan pendidikan murid-murid. Itu bukan dikarenakan mereka tidak bisa tapi karena mereka kurang pendampingan dari para orangtua. Di desa ini sebagian besar penduduknya bekerja di negeri jiran, sedangkan anak-anak mereka dititipkan pada kakek dan neneknya.

Anak-anak yang polos, kucoba poles sedikit demi sedikit dengan huruf dan angka. Disaat itupun muncul bermacam-macam ekspresi dari mereka. Ada ekspresi gundah, senang, takut, dsb. Itulah tugasku untuk menyamakan wajah mereka agar terlihat sama. Yaitu ekspresi menyenangkan. Ku campurkan polesan lagu untuk mereka sambil bertepuk tangan dan memberi semangat. Akhirnya, nerekapun tersenyum dan kembali semangat untuk belajar.

Pernah sesekali disaat bel istirahat tiba, ada beberapa murid yang memelukku dari belakang. Ya, aku paham. Mereka bersikap seperti itu karena mereka kurang kasih sayang dan pelukan dari orang tuanya yang jauh disana. Disini, aku menjadi orang tua untuk mereka.

Aku senang bisa memberikan ilmu sekaligus kasih sayang kepada anak-anak didikku. Karena aku yakin moment itu akan mereka ingat disaat mereka lulus nanti.