Pendidikan berbasis cinta
Menteri Agama, Nasaruddin Umar, mengungkapkan bahwa ia ingin mengembangkan pendidikan dengan kurikulum berbasis cinta. Menurutnya, madrasah memiliki peran penting sebagai benteng bagi Indonesia dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berbudi pekerti luhur.
Dengan kurikulum berbasis cinta, madrasah diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai kasih sayang, toleransi, dan saling menghormati dalam kehidupan sehari-hari.
Nasaruddin Umar percaya bahwa pendidikan berbasis cinta ini akan memperkuat karakter bangsa, mendorong perdamaian, dan mengurangi potensi konflik di tengah keberagaman Indonesia. Madrasah, sebagai lembaga pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai agama dan moral, diharapkan menjadi garda terdepan dalam membangun bangsa yang lebih baik dan lebih damai.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar