Tanda Koma sebagai Rambu dalam Menulis

Bagian 2

#TantanganGurusiana

Tantangan hari ke-29

Dalam menulis, ibarat berjalan di jalanan, ada beberapa rambu-rambu yang mesti diperhatikan agar tulisan bisa ditata dan dipahami dengan baik. Salah satu rambu dalam menulis adalah tanda koma (,). Tanda baca (,) dipakai untuk memisahkan unsur dalam suatu perincian, memisahkan nama orang dari gelar akademik yang mengiringinya, memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat, mengapit keterangan. Begitu banyaknya penemptan tanda (,) dalam sebuah kalimat saat menulis, mari kita cermati kembali agar bisa kita terapkan dalam penulisan-penulisan selanjutnya. Berikut lanjutan penjelasan penggunaan tanda baca (,) yang sudah dibahas sebagian kemarin.

1. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.

Misalnya:

• Gunawan, Ilham. 1984. Kamus Politik Internasional. Jakarta: Restu Agung.

• Halim, Amran (Ed.) 1976. Politik Bahasa Nasional. Jilid 1. Jakarta: Pusat Bahasa.

• Tulalessy, D. dkk. 2005. Pengembangan Potensi Wisata Bahari di Wilayah Indonesia Timur. Ambon: Mutiara Beta.

2. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki atau catatan akhir.

Misalnya:

• Sutan Takdir Alisjahbana, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia, Jilid 2 (Jakarta: Pustaka Rakyat, 1950), hlm. 25.

• Hadikusuma Hilman, Ensiklopedi Hukum Adat dan Adat Budaya Indonesia (Bandung: Alumni, 1977), hlm. 12.

• W.J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-mengarang (Jogjakarta: UP Indonesia, 1967), hlm. 4.

3. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.

Misalnya:

• B. Ratulangi, S.E.

• Ny. Khadijah, M.A.

• Bambang Irawan, M.Hum.

• Siti Aminah, S.H., M.H.

Catatan: Bandingkan Siti Khadijah, M.A. dengan Siti Khadijah M.A. (Siti Khadijah Mas Agung).

4. Tanda koma dipakai sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.

Misalnya:

• 12,5 m

• 27,3 kg

• Rp500,50

• Rp750,00

5. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi.

Misalnya:

• Di daerah kami, misalnya, masih banyak bahan tambang yang belum diolah.

• Semua siswa, baik laki-laki maupun perempuan, harus mengikuti latihan paduan suara.

• Soekarno, Presiden I RI, merupakan salah seorang pendiri Gerakan Nonblok.

• Pejabat yang bertanggung jawab, sebagaimana dimaksud pada ayat (3), wajib menindaklanjuti laporan dalam waktu paling lama tujuh hari.

Bandingkan dengan keterangan pewatas yang pemakaiannya tidak diapit tanda koma!

• Siswa yang lulus dengan nilai tinggi akan diterima di perguruan tinggi itu tanpa melalui tes.

6. Tanda koma dapat dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat untuk menghindari salah baca/salah pengertian.

Misalnya:

• Dalam pengembangan bahasa, kita dapat memanfaatkan bahasa daerah.

• Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Bandingkan dengan:

• Dalam pengembangan bahasa kita dapat memanfaatkan bahasa daerah.

• Atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih.

Demikianlah penggunaan tanda koma (,) dalam menulis. Semoga bisa aplikasikan dalam dunia tulis menulis.

Rujukan:

Getamitreka dan Shoka.20016. Kesalahan Berbahasa Penggunaan EYD. Solo: Genta Smart Publisher.

https://jagokata.com/arti-kata/koma.html

https://puebi.readthedocs.io/en/latest/tanda-baca/tanda-koma/

#Semoga tulisan ini bermanfaat!

#pojoklinguistikSas

Payakumbuh, 12 Februari 2020