Preposisi di dan ke vs Prefiks di- dan ke- dalam Menulis

#TantanganGurusiana

Tantangan Hari ke-31

Saat menulis, kita (aku dan kamu) terkadang masih melakukan kesalahan-kesalahan kecil yang tidak disengaja dalam berbahasa. Hal ini tentunya tidak bisa dibiarkan begitu saja, sebagai tanda kita menghargai bahasa Bahasa Nasional kita. Sebagai contoh dalam penulisan kata, ada kata yang harus dipisahkan dengan kata yang mengikutinya dan ada pula kata yang harus digabung dengan kata yang mengikutinya, seperti di dan ke. Berikut ini mari sama-sama kita cermati kembali penggunaan di dan ke sebagai kata depan yang harus dipisah dengan kata yang mengikutinya dan sebagai prefiks yang harus digabung dengan kata yang mengikutinya.

Dalam bahasa Indonesia, kita kenal ada yang namanya preposisi atau kata depan, dan ada pula yang disebut afiks atau imbuhan. Kedua jenis kata ini tentunya berbeda. Kata depan atau disebut juga dengan preposisi adalah kata yang secara sintaksis (tata/susunan kalimat) terletak di depan kata benda (nomina), kata sifat (adjektiva), dan kata keterangan (adverbia). Sedangkan secara semantis (makna), kata depan menandai berbagai hubungan makna antara konstituen yang terletak di depan dan di belakang kata depan tersebut.

Preposisi berasal fari bahasa latin, yaitu:

• prae : sebelum

• ponere : menempatkan, tempat

Kata depan merupakan kata yang merangkaikan kata-kata atau bagian kalimat. Kata depan dapat berupa kata (seperti : di dan ke ) ataupun gabungan kata (seperti : bersama dan sampai dengan).

Aturan Penulisan Kata Depan

1. Kata depan (di dan ke) jika ia menyatakan tempat, maka penulisannya harus dipisah dari kata yang berada di belakangnya atau tempat yang dimaksudkan.

Contoh :

o Aku lahir dan besar di Jakarta.

o Ayah akan berangkat ke kantor.

.

2. Jika kata depan digunakan dalam kalimat sebagai judul, maka penulisannya harus menggunakan huruf kecil.

Contoh : Laskar Pelangi di Pulau Belitung.

Imbuhan (afiks) adalah bunyi yang ditambahkan pada suatu kata untuk membentuk kata baru yang artinya masih berhubungan dengan kata utama/kata dasar. Imbuhan (afiksasi) adalah morfem terikat yang digunakan dalam bentuk dasar guna membentuk suatu kata.

Imbuhan terdiri dari 4 jenis yaitu : awalan (prefiks), sisipan (infiks), akhiran (sufiks) dan awalan-akhiran (konfiks). Namun dalam kali ini, kita khusus membahas tentang imbuhan awalan atau yang disebut juga prefiks di dan ke. Imbuhan prefiks atau disebut juga imbuhan awalan adalah sebuah imbuhan yang dibubuhkan atau ditambahkan pada awal kata dasar.

Contoh;

o Nama siswa dipanggil satu per satu oleh guru ketika pengecekan kehadiran sebelum pelajaran dimulai.

o Diana adalah anak keempat dari lima bersaudara.

Kesimpulannya di dan ke sebagai kata depan, penulisannya dipisah dari kata yang mengikutinya. Sementara itu, di- dan ke- sebagai prefiks penulisannya digabung dengan kata yang mendahuluinya.

Mari kita aplikasikan ketentuan-ketentuan yang sudah diatur dalam menulis karena kalau bukan kita siapa lagi yang akan melestarikan bahasa Indonesia.

sumber: https://www.dosenpendidikan.co.id/contoh-kata-depan/

#semogabermanfaat

#pojoklinguistikSas

Payakumbuh, 14 Fabruari 2020