Bercerita tentang perjalanan hidup di tanah perantauan, suka dan duka banyak kualamai, hingga berderai air mata saat mengingat Almarhum kedua orang tu. Rasa berdosa ke orang tua karena aku belum bisa jadi anak yang bai. Kedua orang tua sampai meninggal dunia, saya tidak bisa ikut merawa. Hanya do'a yang tulus dariku untukmu bapak dan simbok. Semoga tenang di sisi Alloh, In Shaa Alloh semua yang aku lakukan pahalnya mengalir buat kedua orang tua.

Tahun terakhir di Kresida sebagai tempat tugas selama kurang lebih tiga tahun setelah aku dinyatakan lulus dari serangkaian test evaluasi kinerja Kepala Sekolah. Tepat pada bulan Mei tahun 2017 Rotasi besar-besaran

Semalaman sebelum pengunduian penempatan tugas kembali perasaan tidak enak dan takut, kenapa demikian aku masih tidak percaya diri takut mendapatkan sekolah yang besar. Dalam diri ini terus bertanya " nanti jikalau aku mendapatkan sekolah besar, bisa ga ya, kuat ga ya,???

Kresida yang sudah dalam satu hati, sholid, kondusif, lekeluargaannya sangat kental aku tinggalkan. Selamat untuk mewujudkan ASRI bersama-sama warga.

Ketakutan dan keresahan aku terbukti, tanganku digerakkan oleh Alloh, ijin Alloh ke sekolah yang besar. Terasa panas aliran darahku kala itu. Kuatkan hamba, tuntun hamba, bimbing hamba untuk menjalankan tugas baru. Penanda tanganan fakta integritaspun sudah dilaksanakan, siap tidak siap jalani...hadapi... Bismillah.

Selama 28 tahun aku menjalankan tugas di kecamatan Sukaresmi, tahun ini aku harus keluar dari kecamatan Sukaresmi ke kecamatan Cugenang.

Kulo nuwun, permisi...SMPN 1 Cugenang nitipkan diri di sini semoga aku bisa menjadi warna pendidikan. Ijin unntuk menjadi keluarga di sekolah yang baru ini. Aku hanya butiran debu yang tak berarti apa tanpa ada semen, pasir, tenaga dan yang lain...mari sama-sama untuk komitment bersama demi kemajuan sekolah.

Sekian Perjuangan Hidup Seorang Perantau dilanjut dengan judul yang lain.

Tamat dan berganti ke judul lain