MENGHITUNG DIATAS SERATUS RIBU JADI ANEH (Tantangan Baru 29)
MENGHITUNG DIATAS SERATUS RIBU JADI ANEH (Tantangan Baru #29)
Pengalaman rada lucu yang dialami pak Dedi Mulyadi, mantan Bupati Purwakarta di link youtubenya sangat menggelitik.
Pasalnya, ada anak laki-laki seusia SMP kelas 1 sedang mengendarai motor bebek. Di tengah perjalanan yang terdapat kanan kiri sawah membentang, pak Dedi memberhentikan motor tersebut untuk ditanya, sedang apa dan mau kemana.
“Dek, mengapa bawa motor kan masih kecil. Sudah punya SIM belum?” Tanya pak Dedi.
“Belum punya SIM, pak,” jawab sang kakak sambil menundukkan kepalanya malu-malu.
“Kami sedang jualan surabi pak,” lanjut sang kakak sambil membonceng adiknya yang berusia 9 tahun.
“Berapa harga surabinya, dek?” Tanya pak Dedi.
“Empat ribu pak setangkep,” jawab kakak.
“Ada berapa banyak surabi yang di jual?” Tanya pak Dedi lagi.
“Tinggal empat belas, pak…” sang kakak menjawab.
“Ya sudah Baak beli semua. Jadi berapa bapak harus membayarnya,” kata pak Dedi sambil mengetes berhitung si anak.
Sang kakak tak bisa menghitung 14 x 4000. Pak Dedi menyatakan herannya, “Sok.. dihitung… pelan-pelan, 4000-nya empat belas kali. Kumaha eta… ”
Pak Dedi mengatakan, “Kalau gak bisa menghitung, Bapak ambil ini surabi semuanya dan motornya sekalian.”
Sang adik mulai menangis. “Ayo, dek dihitung…” seru kawannya pak Dedi.
Sang adik semakin keras menangisnya. Ditanyakan mengapa menangis?
“Taa… kuut…,” katanya sambil sesenggukan.
Lama-kelamaan tak tega juga pak Dedi dan kawannya itu. Kemudian, untuk menghibur anak-anak yang telah membantu ibunya itu, pak Dedi memberinya penghargaan berupa lembaran uang seratus ribuan sebanyak 21 lembar, kemudian diminta untuk menghitungnya.
“Seratus ribu, dua ratus ribu, tiga ratus ribu, …, sembilan ratus ribu, sepuluh ratus ribu, sebelas ratus ribu, …, dua puluh satu ratus ribu,” hitungnya bersamaan adik dan kakaknya.
Hmmm…. Ironis sekali yaa… Sekolah Dasar tak dapat menghitung bilangan-bilangan yang lebih dari yang diketahuinya. Catatan penting untuk guru. Sesekali siswa diberikan nilai-nilai yang mungkin di luar pengetahuannya, yang masih memungkinkan. Kasihan siswa seperti itu nantinya dalam kehidupan nyata. Khawatir akan mudah dibohongi oleh orang jahat
Wallahu a'lam. Tabik.
Depok, 28 Januari 2022.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Masya Allah ...sangat menginspiratif
bener bund.... trims yaak..... salam literasi....
Masyaallah ..cerita yang penuh inspirasi, mengandung pesan moral juga. Keren. Salam literasi Bu Sari. Izin follow
trims yaak bund..... salam literasi....