Pagi itu setelah bel istirahat berbunyi. Saya bersama anak-anak pergi ke perpustakaan untuk melaksanakan jadwal Literasi. Sebelum masuk ruangan, saya mengatur anak-anak untuk menyusun sepatu mereka didepan perpustakaan supaya rapi. Suasana pagi itu sangat ramai karena mereka saling berdesakan dan berebut untuk masuk ke ruangan tersebut.

Mereka tidak lupa membawa tikar untuk duduk lesehan dilantai, karena kalau memakai bangku ruangan tersebut terasa semakin sempit. Setelah digelar tikar mereka memilih buku yang disukai kemudian membaca bukunya. Biasanya, saya memberikan tugas untuk menceritakan kembali inti cerita dari buku tersebut. Mereka saling bersaing maju kedepan untuk bercerita Melihat antusias dan semangat mereka membuat hati saya merasa sangat senang.

Tak terasa waktu cepat berlalu. Mereka asyik dengan buku ceritanya walaupun kadang tidak pernah sampai menuntaskan cerita buku tersebut. Buku-buku perpustakaan kami memang sedikit, kadang membuat anak merasa bosan sehingga mereka kadang saling bertukar buku cerita. Ruangannya sempit sehingga saya bersama anak anak berdempetan untuk duduk dan saling berbagi. Tapi wajah mereka tetap cerah dan penuh semangat.

Waktu telah usai untuk jadwal di perpustakaan. Saya dan anak-anak kembali ke kelas untuk belajar serta melanjutkan materi yang diajarkan hari itu. Harapanku sangat besar melihat senyum dan semangat mereka yang mau belajar dan tahu sesuatu hal baru dengan membaca. Keinginanku begitu kuat untuk mempunyai Perpustakan lebih nyaman dipergunakan oleh anak didik saya .

Sampai akhirnya saya membuat pojok baca sederhana ,yang buku–bukunya sebagian saya beli sedikit demi sedikit dan ada juga yang merupakan donasi dari orangtua anak didik saya , Mereka semakin senang dan bangga karena buku yang mereka bawa bisa dibaca oleh teman mereka dan setiap usai pelajaran mereka bebas membaca buku yang mereka suka sambil duduk di tikar pojok baca kami.