Hari ini upacara hari guru di sekolah tak seperti tahun sebelumnya. Walau anak-anak banyak yang tak hadir karena sakit karena kebetulan saat bubaran sekolah kemarin mereka nekad pulang saat hujan tapi upacara kali ini begitu mengiris perasaanku. Bagaimana tidak anak-anak yang biasanya berulah saat itu mendadak alim. Apalagi banyak juga orangtua yang ikut-ikutan berbaris rapi di belakang barisan anak-anak.

Tiba giliranku untuk memberikan sedikit sambutan mewakili kepsek yang berhalangan hadir dan juga memimpin nyanyian Hyme Guru di lapangan. Keheningan sekaligus keharuan begitu terasa saat Hyme Guru dinyanyikan bersama. Tak terasa ada sesuatu yang jatuh di kerudung hitamku, hangat...entahlah lagu itu mengingatkanku pada sosok guruku dimasa lalu yang membekas dalam hati. Entah kenapa pula tiap lagu itu aku ajarkan pada anak -anak di kelas pasti diam-diam aku pura-pura memalingkan muka untuk menyusut airmataku.

Nikita anak kelas VI tiba-tiba memberikan rangkaian bunga sederhana yang dibuatnya sendiri dari pekarangan rumahnya. Walau sederhana secarik kertas berbentuk hati menggugah perasaanku " Ibu bukan orang hebat, tapi ditangan ibu kami akan menjadi orang-orang hebat. Untukmu guruku,bunda di kelasku, From Nikita.

Anak itu walau aku bukan gurunya lagi sekarang tapi dia tak lupa akan gurunya di masa lalu, sama seperti aku juga. Selamat Hari Guru untuk seluruh guru dimana pun berada...