Beberapa hari yang lalu dunia pendidikan berduka dan kehilangan seorang guru seni yang luar biasa. Tidak hanya sosok seniman yang melekat pada diri sang guru yang menjadi pembicaraan seantero negeri. Melainkan cara tragis meninggalnya sang guru lah yang menjadi viral. Yakni akibat dari perbuatan siswanya sendiri. Ya. Pak Budi meninggal akibat di pukuli oleh Halili.

Semua merupakan takdir ilahi yang telah disanggupi oleh keduanya. Namun sangat disayangkan hal itu terjadi di tengah sang guru sedang berjuang keras untuk melengkapi kebahagiaan bersama sang istri. Dan apa boleh buat pak Budi telah tenang di haribaan Ilahi. Kini tinggallah si Halili yang harus mempertanggungjawabkan perbuatannya sendiri. Karna hukum harus di tegakkan dan semua telah menyepakati.

Menyikapi hal itu. Banyak cara yang harus dan dapat dilakukan oleh sekolah dan orangtua untuk menanamkan sikap berani berbuat berani bertanggungjawab pada anak. Jauh sebelum kejadian tragis itu. Berbagai upaya pendekatan antara pihak sekolah dan keluarga telah banyak dilakukan oleh sekolah-sekolah di seluruh negeri ini.

Mengingat sangat penting dan utamanya peran orangtua dalam mendidik serta mendampingi anak dalam setiap tindak tanduk serta perbuatannya.

Tanpa beropini yang menyudutkan Halili dan orantuanya. Saya hanya mengingatkan (terutama untuk diri saya sendiri) agar orangtua dan guru serta pihak sekolah harus lebih mengeratkan komunikasi dan kerjasama guna memberikan pendampingan pada anak dalam masa pertumbuhan anak terutama pengendalian emosi. Dan harusbterus memberikan pendidikan imtak dan iptek yang selaras. Agar terbentuklah manusia modern yang berbudi pekerti mumpuni.

06 02 2018