Lepas Lalu
Ada sinar kian pudar, ada air kian memencar, dan luka semakin perih dan terus bertambah lirih.
Ada bayang kian hilang jadi hilang, ada rindu dulu kini sendu, tanpa arah tahu, tanpa bimbingan cita.
Sekarang jauh dan jauh, kenangan itu indah tapi jadi pahit, kenangan sekarang sesat, dan hanya jadi rindu beku.
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
"kenangan sekarang sesat dan hanya jadi rindu beku." jangan jadi beku tapi tetap cair sehingga membaur sesat menuju cahaya.
keren...
Padat dan bernas, Bu. Salam liteasi.
kenangan melemparkan kita ke masa laluSuka sekali dengan pemilihan kata-katanyaindah bu....Salam kenal, salam literasi
semoga kenangan akan tetap ada, dan pertemuan akan ada. keren puisinya bu Sarah