Saptina Aryani

Praktisi hewan kecil sekaligus jadi dokter hewan yang kerjanya mantengin sapi, ayam dan domba yang dipotong di sebuah RPH Pemerintah. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Seonggok Berlian yang Terlupakan (1)

Judul diatas bukan menceritakan batu berlian yang cantik menawan,  tapi justru mengenai berlian berharga yang ada dalam tubuh manusia dan hewan yang sering terlupakan padahal banyak manfaatnya, yaitu feces.

 

Dalam dunia medis kedokteran hewan, pemeriksaan feces menjadi hal standar yang harus dilakukan saat pasien diperiksa di klinik. Biasanya pengambilan sampel dilakukan bersamaan dengan pengukuran suhu.

 

Bagi yang belum pernah mampir ke klinik hewan mungkin bertanya - tanya, bagaimana caranya mengukur suhu tubuh sekaligus mengambil sampel feces. Berbeda dengan dunia kedokteran manusia, temperatur tubuh hewan diukur dengan cara memasukan termometer ke anus. Nah saat mengukur suhu tersebut si dokter hewan biasanya sekalian mengambil sampel kotoran. Sekali dayung dua tiga pulau terlewati kan.

 

 Lalu apa manfaat dari seonggok feces? Ternyata kotoran hewan atau sebutan manisnya "pup" dapat menggambarkan kondisi kesehatan hewan kesayangan kita. Tentu sebelum kita dapat berbicara "owh kotorannya seperti ini, berarti kemungkinan sakitnya A dong". , seorang dokter hewan perlu tahu bentuk feces normal dari masing - masing spesies. INGAT. Masing - masing spesies. Kan pasiennya beragam, jadi musti hapal bentuk kotoran para pasiennya.

Sebagai contoh, pup kambing yang normal bentuknya bulat seperti kelereng berukuran kecil, banyak, agak kering tapi tidak keras dan warnanya gelap dengan bau ...ya bau khas kotoran kambing.

Tapii..kalau kotorannya kucing yang berbentuk seperti itu, tak bisa kita menyebutnya itu normal. Pasti semua orang tahu bentuk kotoran kucing panjang - panjang, agak lembek dengan bau semerbak khas bau pup nya.

 Kalau tetiba ada perubahan pada pup, misal kotoran si kucing jadi kecil - kecil seperti kotoran kambing, bisa jadi si kucing mengalami sembelit atau penyakit lainnya.

Contoh lain adalah tetiba si dokter hewan mengajukan pertanyaan : bentuk kotorannya seperti buburkah?

Jangan dulu berpikir bahwa si dokter sedang mengerjai dengan memberikan kuiz aneh mengenai pup.  Oh tidak. 

Si dokter hewan hanya ingin memastikan bentuk kotoran dan konsistensinya, karena kotoran seperti bubur bisa jadi itu bukan kotoran, tapi ternyata muntahan si anjing.

Karena hewannya jelas tidak bisa ditanya, maka si pemilik hewanlah yang akan diserbu pertanyaan si dokter seputar per-pup-an.

Tentu dalam menganalisa penyakitnya, dokter hewan tidak hanya mengandalkan jawaban pertanyaan tadi. Siapa tahu yang bawa hewannya justru bukan yang merawat sehari - hari. Pemeriksaan fisik yang mendetail tetap penting dilakukan untuk mengarahkan diagnosa.

 Kembali ke pernyataan tadi bahwa feces ternyata banyak manfaatnya terutama untuk menggambarkan kesehatan tubuh, yuk mulai sekarang kita biasakan mengintip si berlian yang dikeluarkan tiap pagi. Bukan cuma milik peliharaan kita, tapi juga milik kita sendiri.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post