Siswa menggugat
Masa pandemi telah memasuki bulan 8. Sejak maret pertengahan sekolah kami lebih awal melakukan pembelajaram online. Soalnya kami bernaung di bawah Yayasan yang cukup respon dengan aturan dan juga kesehatan siswa. Wajar kalau lebih awal belajar di rumah.
Waktu berjalan begitu cepat hampir berakhir tahun 2020.Bagi guru cukup maklum dengan keadaan. Hanya menunggu keluar aturan untuk tatap muka langsung tancap gas.
Tidak berlaku bagi murid. Ternyata mereka telah lama menanti kembali bertemu dengan gurunya, kawan-kawannya. Ingin kembali menumpahkan naluri kekanak-kanakannya bemain,ngobrol dan segala suasana yang menyenangkan. Saya dan rekan guru tidak begitu merasakan apa yang dirasakan anak-anak.mungkin dengan pandemi copid 19 belum begitu genting bagi mereka sesuai tingkat logika berpikirnya sehingga setiap saat mendesak, merengek, bahkan sampai menggugat gurunya "mengapa mereka terlalu lama terpenjara jiwanya ". Terpenjara dalam arti merampas keinginan dan kebebesarannya menata naluri di lingkungan madrasah menuju masa depannya.
#tantangan menulis 90 hari
#Tantangan menulis hari ke 63
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar