sapar

Sapar, S.Pd.,M.Pd Guru Sekolah Dasar Islam Terpadu Rumbo Kab. Enrekang. Anak ke 8 dari sembilan bersaudara. Tammat SD tahun 1986, SLTP tahun 1989 dan Tama...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ketika Semangat Menulis Sedikit Melemah

Ketika Semangat Menulis Sedikit Melemah

 

Aku tak ingin masuk kategori “buta membaca lumpuh menulis “. Sebuah istilah singkat dari salah seorang  sastrawan Indonesia. Awalnya aku bingung bagai mana memulainya. Akhirnya atas dorongan rekan guru akhirnya bergabung di tantangan menulis guru siana.

Mendapatkan wadah mengasah diri khususnya dalam menulis adalah sebuah  nikmat  yang mesti disyukuri. Berlatih menulis melalui gurusiana adalah sebuah peluang sekaligus tantangan. Peluang kita bisa belajar menulis untuk mengeluarkan ide-ide cemerlang dalam bentuk tulisan. Sehingga apa yang kita tulis tersimpan rapi dan bisa sekali-sekali kita buka untuk kita baca ulang. Tantangannya karena harus menulis setiap hari tanpa putus. Resikonya jika dalam satu hari ada terlewatkan maka akan remedial alias mulai dari nol kembali. Yang paling menantang karena tidak ada istila negoisasi apalagi sogok menyogok agar tidak remedial.

Dengan peluang dan tantangan ini maka hal yang harus terus diperbaiki adalah semangat pantang menyerah. Semangat menulis setiap hari. Semangat harus mampu mengalahkan segala kesibukan, rasa malas, bahkan lupa. Tapi yah, itulah manusia yang lemah. Kadang semangat membaja tapi ada saat-saat semangat menurun bahkan hampir hilang sama sekali. Bagaimana mengembalikan semangat yang mulai melemah?  Jawabnya bahwa mungkin semua pernah mengalaminya. Semua pernah lemah semangat tetapi semua bisa diatasi dengan memahapi arti  kata  “ Sabar”.

Apa itu sabar? Apakah ketika ada yang cubit pipi kanan kasi lagi pipi kiri. Apakah yang dimaksud dengan sabar adalah banyak diam dan tak mudah marah. Tentu itu bagian dari arti kata sabar. Tetapi sabar bisa diartikan” menahan gejolak atau keinginan jiwa untuk sesuatu yang lebih baik.  Gejolah ingin tidur tetapi menulis itu lebih baik. Gejolak ingin santai tapi menulis lebih baik. Gejolak ingin berhenti tetapi bertahan itu lebih baik. Gejolak hati ingin tidur disubuh hari tetapi  shalat lebih baik dari pada tidur.

“ Menahan Gejolah jiwa untuk sesuatu yang lebih baik itualah diantara obat semangat yang mulai lemah”.

#Tantangan menulis 90 hari

#Tantangan menulis hari ke -84

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tetap semangat, Pak. Salam literasi

02 Dec
Balas

syukran salam literasi

02 Dec

Kreeeeennn tulisannx Ndi..ewako

02 Dec
Balas

Semangat pak, sukses dan salam literasi pak

02 Dec
Balas

Mantap pak jadi termotivasi Sukses selalu ya pak

02 Dec
Balas

syukran

02 Dec



search

New Post