Hayalan Tak bertepi
Menjelang akhir sekolah Menengah Atas (SMA) adalah satu hal yang sangat dinantikan. Mungkin karena setelah itu melepaskan diri dari status Siswa menjadi status mahasiswa sekaligus ancang-ancang untuk merantau paling tidak ke kota sebrang untuk melanjutkan pendidikan. Melihat senior yang datang berlibur sebagai mahasiswa cukup menggiurkan. Pakaian bebas dan cerita kota yang menanbah penasaran ingin menikmatinya.
Waktu tidak terasa akhir masa SMA berakhir. Pendaftaran di PT sudah dibuka. Ramai-ramai mendaftar semakin menambah indahnya suasana mahasiswa.
Setelah jeda sebulan tiba saatnya untuk pengumuman. Setelah melihat pengumuman di koran ternyata Alhamdulillah lulus. Saat itu legalah sudah perasaan soalnya kalau tidak lulus di sekolah negeri tidak ada biaya dari orang tua.
Menjadi mahasiswa dibulan pertama, tahun pertama cukup mengasyikkan. Tapi itulah hidup di dunia, begitu menjelang tahun ketiga, ke empat rasa bosan hidup di kota mulai terasa. Keinginan untuk kembali ke tanah kelahiran mulai hadir. Semakin hari semakin kuat keinginan untuk kembali.
Akhirnya selesai juga program S1. Ijazah sudah di tangan. Selanjutnya begegas kembali ke kampung halaman. Tapi lagi-lagi itulah dunia. Beberapa bulan di kampung bersama kawan-kawan mulai bosan. Keinginan untuk menjadi PNS jadi target berikutnya. Singkat cerita satu tahun berikutnya menjadi PNS tercapai. Apakah Impian berikutnya? Oh masih banyak. Menikah, lanjut S2, punya rumah, umrah biayai anak-anak dan Investasi untuk masa depan.Alhamdulillah semua sudah tercapai.
Tiba-tiba tak sengaja dibuka dokumen akte kelahiran, ternyata umur sudah jelita. Jelang lima puluh tahun. Mata harus dibantu dengan kacamata. Kekuatan tubuh sudah berkurang bahkan riwayat penyakit sudah mulai muncul. Tapi lagi-lagi itulah dunia. Hayalan demi hayalan seolah tak pernah bertepi sementara umur sudah diambang senja. Tapi mumpung masih Sadar kesempatan untuk memperbaiki diri, menambah amal untuk bekal menuju alam sana. Alam abadi. Hati-hati hayalan dunia tidak bertepi hingga tanah masuk ke dalam mulut anak cucu Adam.
#Tantangan Menulis 60 hari
#Tantangan menulis hari ke-59
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasannya, Pak. Salam literasi
Jazakallahu khair salam literasi
Ulasan yang bagus pak . . . . tak akan ada habisnya klo menuruti kemauan ya . . . .
salam balik semoga sukses selalu
salam balik semoga sukses selalu
salam balik semoga sukses selalu