Blind Spot atau Titik Buta
Menonton sepak bola atau tinju legendaris seperti maradona, Pele, Ramang, Muhammad Ali dan Tyson adalah salah satu kesukaan saya. Saya senang yang namanya pemain legendaris zaman dulu. Kalau pemain sepak bola hari ini termasuk dunia tinju saya masih tertarik tetapi tidak seperti kalau bicara pemain legendaris zaman dulu ketika saya masih kecil. Atau mungkin karena saat itu pemain belum begitu banyak seperti hari ini.
Saya pernah mencoba mencari orang dibalik kesuksesan para pemain legendaris. Akhirnya saya membaca sebuah postingan di Fb tentang pemain hebat dan orang yang mendampinginya alias pelatih, atau coach atau mentor.Ternyata setiap pemain propesional pasti ada orang hebat dibelakangnya yakni seorang pelatih. Salah satu yang jadi contoh adalah Muhammad Ali petinju legendaris yang sempat juara dunia 3 kali.
Muhammad Ali seorang petinju yang melegenda hingga saat ini ternyata ada orang hebat di belakanganya yaitu Angelo Dundee. Disuatu waktu Muhammad Ali melakukan kesalahan dalam berlatih Angelo Dundee langsung menegur bahkan menegur seperti anak buahnya yang lemah. Mungkin kita bertanya apakah Pelatihnya lebih hebat, lebih kuat dari pada Muhammad Ali? Apakah kalau Sang Angelo duet dengan Muhammad Ali dia mampu mengalahkan muridnya?. Jawabannya tentu tidak!.
Dalam postingan di FB yang saya baca disebutkan bahwa Muhammad Ali butuh pelatih bukan karena pelatihnya lebih hebat di atas Ring tetapi dia membutuhkan seseorang untuk Melihat kekurangan dan potensi yang “ tidak dapat dia lihat sendiri” yang disebut “ Blind Spot” atau dikenal “titik buta.”
Kita hanya mampu melihat “Blind Spot” pada diri kita sendiri dengan bantuan orang lain. Dalam hidup ini, kita butuh orang lain untuk mengawal hidup kita sekaligus mengingatkan kita seandainya prioritas atau tujuan kita mulai bergeser.
Inilah sesungguhnya yang harus dimiliki oleh seorang guru terhadap siswanya. Menjadi Coach atau mentor untuk melihat “ Blind Sport” dari siswa-sisa kita. Bahkan kita gurupun perlu bantuan orang lain melihat “ Blind Spot” diri kita utamanya saat mengajar yang lebih populer dengan istilah Supervisi. Sudahkah kita punya orang lain untuk melihat titik buta diri kita?
#tantangan menulis 365 hari
#Tantangan menulis hari ke 103
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tulisanx kreennnn dinda..lanjutkannn...barakallah
terimah kasih kanda
tulisan yang keren. Tanpa orang lain kita tidak bisa mengenali bagaimana diri kita yang sesunggunya. Salam sukses pak ustaz.
Salam sukses dan salam Literasi