Sanria elmi

Nama yang diberikan oleh ortu Sanria Elmi Tempat tugas sebelumnya:SMP N 3 Lubuk Batu Jaya kab. Indragiri Hulu-Riau Tempat tugas saat ini: SMP Negeri 2 Lubuk B...

Selengkapnya
Navigasi Web
ALBUM USANG

ALBUM USANG

Pentigraf (8)

ALBUM USANG

Oleh Sanria Elmi

 

Hari yang indah yang tak terlupakan seumur hidupku. Saat itu pertama kali kita bertemu. Kau masih kekanak-kanakan. Aku tidak menyukaimu. Trisno jalarang Soko kulino  ,  aku memang tidak memperlihatkan rasa tidak sukaku padamu karena kau selalu bersikap baik dan sopan padaku. Hari berlalu tanpa terasa, kau selalu ada di saat aku dalam kesendirian merepih rindu karena jauh dari orang tuaku. Kau selalu bercerita hingga tanpa kusadari membuatku tertawa dan membenam semua rasa rinduku dalam sunyi.

 

Hari itu, hari yang tak terlupakan. Saat hujan deras kau datang basah kuyup ke tempatku. Aku bimbang saat hanya berdua denganmu, takut menjadi fitnah orang sekeliling, hendak menyuruhmu pergi, terasa terlalu kejamnya hatiku. Akhirnya kusuruh dia masuk dan mengeringkan badannya dengan handuk kering yang baru sekali kupakai. Aku memanggil anak tetanggaku agar ia menemaniku. Saat itu aku lega, karena aku dan kau tidak hanya berdua. Kau memintaku menjadi istrimu. Aku tercekat, bahagia ataukah sebaliknya.

 

Hatiku masih terasa sakit. Aku menghilangkan rasa jenuh dan rasa sakit hatiku dengan setumpuk kegiatan. Siang itu, aku hanya sendiri, kubenahi rumahku yang sudah beberapa hari kubiarkan tak terurus karena hatiku sedang kalut. Saat aku merapikan buku-buku yang berantakan di lantai dan memasukkannya dalam lemari, mataku tertuju pada sebuah album yang telah usang. Kuraih album itu, mataku berlinang mengenang semua peristiwa yang membekas dalam album usang itu. Foto kau dan aku saat kita benar-benar menjadi sepasang kekasih dunia akhirat. Laksana ratu dan raja di singgasana. Air mataku kian tak terbendung. Kau kini berubah. Nanar mataku yang banjir oleh air mata masih menatap album usang itu. " Zahira, maafkan aku," suaramu mengagetkanku. Cepat-cepat kuhapus air mataku dan menutup album usang itu. Kau raih tanganku, " Maafkan aku Zaira, aku telah menyia-nyiakanmu. Beri aku kesempatan untuk menebus salahku selama ini," ucapmu tulus serasa aku sedang bermimpi. Aku terdiam, kau raih album usang itu dari tanganku, " Izinkan aku memperbaiki diri, aku ingin dan merindukan senyummu yang dulu," katamu meraihku dalam dekapmu.

 

Selesai

Pentigraf dalam proses masih mencoba.

Mohon koreksinya🙏🙏🙏

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren Bu...

29 May
Balas

Terimakasih

29 May

So sweet jadi baper,keren

29 May
Balas

Trims ya

29 May

Bagus Bu.

29 May
Balas

Terimakasih

29 May

Bagus Bund..

29 May
Balas

Trims

01 Jun

Mantap bun.... selingkuhan dia... hingga menyakitimu?

29 May
Balas

Trims SDH mampir...

01 Jun

Keren...

30 May
Balas

Trims

01 Jun



search

New Post