Perjalanan panjang dan melelahkan memikul amanah dan tanggungjawab sebagai abdi negara. Mengunjungi satu persatu sekolah binaan, tidak menyurutkan niat dan langkah untuk terus bekerja dan berkarya. Terkadang kerikil tajam sejenak menghentikan langkah kakiku, mendengar celotehan suara suara sumbang yang meyayat hati, Woi… pengawas datang. Ayo masuk nanti ditanya RPP !!!!!!!!. tapi ya sudah saya abaikan, karena saya yakin itu yang tersembunyi dan bersemayam lama dalam akar pikirannya, tapi tidak berhenti sampai disitu saja, begitu memasuki ruang kepala sekolah, senyum ramah menyambut kedatangan saya dan mempersilakan masuk, duduk dengan hidangan menu yang sudah tersedia untuk disantap bersama-sama, kondisi real ini terjadi, hampir diseluruh sekolah binaan.

Gerilya dan pengembaraan ini terus saya lakukan untuk mencari titik terang pola pengawasan yang sesungguhnya, beberapa referensi buku termasuk buku pedoman pengawasan menjadi panduan untuk berjalan pada rel yang sesungguhnya sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013, tentang Standar Nasional Pendidikan menyebutkan bahwa Pengawas Sekolah memiliki peran yang signifikan dan strategis dalam proses dan hasil pendidikan yang bermutu di sekolah.

Akhirnya solusi terbaik yang bisa mengubah mindset pengawas, kepala sekolah dan guru adalah berbuat dengan hati bekerja sesuai tupoksi.