Samania

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Before twelve

Before twelve

11 tahun sudah SK 4 a ku kusimpan dalam file pribadi dirumah.Awalnya aku santai saja dan tak berbuat apa - apa , sebab beberapa seniorku pensiun dengan SK 4 a nya lalu naik menjadi 4 b dan sejak 10 tahun lalu aku sudah lulus sertifikasi otomatis ada tambahan penghasilan setiap bulannya yang lebih besar daripada kenaikan pangkat.

5 , 6, 7 tahun berlalu aku mulai gelisah. beberapa kabar tak menyenangkan kudengar dari mulut kemulut juga dari berbagai media cetak maupun elektronik.

Yang paling aku takutkan adalah tunjangan sertifikasi akan ditunda karena dianggap tidak profesional. Sangsi lain tidak membuat ku gentar tapi bila tunjangan ditunda, serasa seisi dunia menimpa.Bagaimana aku harus membiayai pendidikan anak-anak ku yg begitu besar karena dua anakkku dipondok pesantren yang satu LG di SMP IT , sementara sibungsu belum bersekolah.Aku harus transfer 5 juta rupiah setiap bulannya hanya untuk 3 anakku. Belum lagi kebutuhan sehari-hari dirumah juga untuk keperluan mertua yang menggantungkan hidupnya kepada kami.

ya Allah berilah aku petunjuk untuk memulai. Ku kumpulkan semangat yang terserak untuk menggali informasi tentang syarat kenaikan pangkat dari 4 a ke 4 b. Dibutuhkan beberapa sertifikat pelatihan, karya tulis ilmiah dan jurnal. Sementara 20 tahun aku mengabdi baru 1 sertifikat pelatihan yang kupunya, bukan aku tak mau ikut pelatihan tapi memang kami di kementerian agama jarang sekali ada pelatihan, kalaupun ada diprioritaskan untuk pegawai kementerian, sementara aku pegawai Dinas pendidikan.

Ku usahakan membuat karya tulis dengan bantuan beberapa teman disekolah karena aku sudah lama sekali tidak menulis setelah skripsi.Alhamdulillah 3 buah karya selesai juga. Namun semangatku kendor lagi karena tak jua dipanggil untuk pelatihan.

Akhirnya kupendam karya tulis yang telah kuperjuangkan.

Waktu berlalu begitu cepat.Aku pasrah dalam kegalauan. Hingga wabah Corona datang dan berdampak pada dunia pendidikan. Dimana pembelajaran harus dilakukan secara daring. Aku dihadapkan pada kenyataan untuk berdepan dengan komputer atau laptop yang selama ini selalu kuhindari, walaupun aku memilikinya.

Mau tidak mau aku harus bisa.Bismillah aku mencoba untuk belajar, Alhamdulillah banyak temanku yang selalu meluangkan waktu untuk membantu bila ada hal yang kurang atau tidak kupahami maklum waktu kuliah dulu hanya mesin Tik yang ada dan selalu menemani dalam mengerjakan tugas.

Dan kini aku sudah lebih mengerti dan semakin semangat untuk bermain di lamannya.

Untungnya Ditengah pandemi ini banyak sekali pelatihan-pelatihan yang dilakukan secara on line, satu demi satu ku peroleh sertifikat pelatihan dan sudah melebihi syarat kenaikan pangkat.

Suatu hari temanku mengirimkan karya puisinya melalui WA...dan aku bangga padanya, terbersit keinginan untuk juga menulis puisi sepertinya. Dan ku utarakan niatku padanya. Dengan semangat membaca iya mengajak ku untuk bergabung ke guru siana. Dan menyarankan ku untuk mengikuti tantangan 60 hari. Kusambut saran itu dengan semangat dan berharap bisa menyelesaikannya.

Dukungan teman-teman dan kepala sekolah sangat berarti buatku. Aku merasa bahagia memiliki mereka. Taak jarang aku pulang terakhir karna harus mencari inspirasi untuk menulis sebuah puisi selama 60 hari berturut-turut. Setelah 1 puisi selesai aku selalu membagikan di media sosial , itu penting bagiku untuk meminta pendapat mereka tentang apa yg ku tulis dan memperbaiki kekurangan itu dalam karya selanjutnya. Karena beberapa temanku adalah alumni sagu sabu dan telah menerbitkan beberapa buah buku. Dan aku berharap bisa seperti mereka.

Beberapa kali kudengar pelatihan sagu sabu diadakan kembali namun aku lewatkan begitu saja. Dan berharap suatu saat akan diadakan lagi, sambil mempersiapkan diri.

Jumat itu aku berkunjung ke perpustakaan sekolah untuk menyelesaikan tugas pelatihan canva ku dimana kepala pustaka juga mengikunya dan notabene sudah menerbitkan beberapa judul buku.

Begitu mengucapkan salam temanku Nopi namanya menjawab salam dengan ceria lalu bercerita bahwa akan ada pelatihan sagu sabu Sabtu yang akan datang, lalu memberikan posternya padaku agar aku segera mendaftar. Saking antusiasnya aku , aku adalah orang pertama yang mendaftar dan orang pertama yg transfer,, juga orang pertama yang ada digroup. Hmmm awal yang baik .menurutku.

Aku berharap melalui pelatihan sagu sabu ini akan terbit sebuah buku kumpulan puisi, yang nantinya akan ku gunakan sebagai salah satu persyaratan kenaikan pangkatku

Akankan sebelum 12 tahun kugenggam SK 4 B ku. Semoga saja

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Masya Allah.. Semangat ibu sayang. Semoga before twelve udah bisa naik pangkat! . Tersandung.... Eh tersanjung ada namaku di tulisanmu

11 Sep
Balas

Terimakasih....Bu Opi dan Bu Mega...love u

11 Sep
Balas

Semoga bisa. Semangt Bund. Salm literasi

28 Oct
Balas

Mantab bu semangat ya.

11 Sep
Balas

Mantab bu semangat ya.

11 Sep
Balas



search

New Post