Samania

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Amarah terpendam (tantangan ke 58)

Amarah terpendam (tantangan ke 58)

Kuharap hujan berpanjangan

Agar cahayanya menyejukkan hati

Nyatanya panas melanda bumi

Sungguh hangatnya tak ku rindukan

Berkali-kali kucoba menghampiri

Namun tersandung saat berjalan

Walau tiada aral melintang

Kemana langkah kaki

Kan ku labuhkan

Tanpa dirimu pelita hati

Saat mentari tampak tinggi

Sinarnya tertutup awan hitam

Terperosokku dalam pusaran

Lelah sudah ku menerjang

Mengharapkan huluran tangan

Hingga hilang semua beban

Duhai alam bantu aku berjuang

Meredam amarah yang terpendam

Dengan damai dan penuh cinta kasih

Ceruk ijuk , 8 Desember 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Indah diksinya, suskes untuk karyanya dan salam literasi

08 Dec
Balas

Terimakasih.salam literasi

09 Dec

Puisi trentang alam. Akam yang penuh makna. Mantap Bu. sukses selalu

08 Dec
Balas

Terimakasih

09 Dec



search

New Post