Salvia Novita,S.Pd

Lahir Suliki, 25 November 1977. Menjadi guru Matematika di MTsN 5 Pesisir Selatan. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Orang Tua Harus Dampingi Anak Melanjutkan Pendidikan

Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya, terutama masalah melanjutkan pendidikan. Kadang-kadang orang tua merasa kesulitan dalam mencarikan sekolah untuk anak-anaknya. Bingung mencari sekolah mana yang cocok untuk anaknya.

Bagi orang tua yang anaknya sekarang berada di kelas VI, IX dan XII tentulah sedang memikirkan kelanjutan pendidikan anak-anak. Pada tahun-tahun sebelumnya, walaupun UN belum dilaksanakan pendaftaran untuk siswa baru bagi sekolah-sekolah favorit telah dibuka. Untuk saat ini karena UN ditiadakan, maka orang tua dan anak-anaknya yang berada di kelas VI dan IX sedang mencari informasi tentang penerimaan siswa baru pada sekolah-sekolah favorit. Sekolah favorit tentunya sekolah yang banyak diminati masyarakat.Bagi orang tua atau anak-anaknya yang berada di kelas XII tentunya informasi yang dibutuhkan adalah tentang penerimaan calon mahasiswa baru pada suatu perguruan tinggi baik negeri ataupun swasta yang berbobot.

Orang tua jangan terlalu berambisi dalam menentukan sekolah bagi anak-anak. Hal yang harus diperhatikan orang tua adalah kemampuan yang dimiliki anak dan kecocokkan sekolah dengan anak. Jika anak-anak senang, kegiatan belajar pasti bisa diikuti dengan baik. Orang tua harus mencari informasi tentang bagaimana sistem belajar di sekolah tersebut, bagaimana lingkungan dan budaya sekolahnya.

Menurut Diana, Psikolog lulusan UI (sumber: https://id.theasianparent.com/memilih-sekolah-anak), hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih sekolah anak adalah:

1. Faktor dalam diri anak, seperti umur dan potensi anak

Kematangan otak seorang anak dapat diperhatikan dari umurnya. Cendrung orang tua berkeinginan lebih cepat memasukkan anaknya ke sekolah TK, padahal masih dalam usia balita. Akibatnya nanti setelah tamat TK, usia masuk SD belum sampai berumur 7 tahun, sehingga dikhawatirkan otaknya belum mampu untuk menerima materi pelajaran di sekolah.

Potensi anak lebih dikhususkan untuk anak-anak setelah tamat MTs/SMPatau MA/SMA/SMK. Orang tua harus melihat bakat yang ada dalam diri anak. Carilah sekolah-sekolah atau perguruan tinggi yang sesuai dengan bakat dan keinginan anak-anak, namun orang tua tetap memberikan arahan yang terbaik untuk anak-anak nantinya. Anak yang punya bakat bahasa jangan dipaksakan untuk memasuki jurusan kedokteran.

2. Tahap perkembangan anak.

Orang tua harus mengajarkan kepada anak tentang cara bersosialisasi, sehingga di sekolah ia bisa bergaul dengan temannya dan tidak selalu menyendiri. Orang tua juga diminta agar membimbing anak untuk mengikuti peraturan-peraturan di sekolah. Jangan manjakan anak, sehingga aturan sekolah tidak dipatuhi. Orang tua juga memantau kecerdasan emosi anak serta mengenalkan anak pada olah raga dan seni.

3. Mengenal karakter anak

Orang tua mencari informasi terlebih dahulu tentang sistem yang dipakai di suatu sekolah. Apakah sistem yang dipakai di sekolah tersebut cocok dengan karakter anak. Sitem belajar dan guru yang menyenangkan akan membuat anak betah dan senang di sekolah tersebut.

4. Keinginan orang tua vs keinginan anak

Orang tua harus melibatkan anak dalam memilih sekolahnya, ajak anak berdiskusi tentang apa yang disukainya. Mintak pula pendapat anak tentang keinginan kita sebagai orang tua.

5. Cermati sistem sekolahnya

Orang tua harus tahu bagaimana letak sekolah, jam berapa pembelajaran dimulai, serta sistem pendidikan yang dipakai di sekolah tersebut. Kemudian kemukakan kepada anak, jika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan kondisi anak.

6. Dorong anak berprestasi di bidangnya

Jika anak berprestasi sesuai dengan kemampuannya, maka ia tidak akan rendah diri jika lemah dibidang lainnya. Orang tua harus membantu dan memotivasi anak untuk selalu berprestasi di bidang yang ia sukai.

Peran orang tua sangat dibutuhkan dalam mencari informasi tentang sekolah-sekolah untuk anak-anak. Jangan semuanya diserahkan kepada anak-anak. Orang tua dapat memperhatikan bagaimana kedisiplinan yang berjalan selama ini di sekolah tersebut, bagaimana tentang prestasi-prestasi yang telah diraih, dan kualitas guru-guru sebagai tenaga pengajar di sekolah tersebut. Jangan karena ikut-ikutan temannya, sehingga orang tua bisa melepaskan anaknya bersama teman-teman sebayanya, dan dapat menentukan sekolah sesuka hati mereka. Sekali lagi, orang tua harus mendampingi anak dalam memilih sekolah yang tepat demi masa depannya kelak. (06/04/2020)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post