Salma

Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Sorkam Barat....

Selengkapnya
Navigasi Web

TAK ADA YANG SEMPURNA

(Tantangan hari ke-17)

Ali hanya mampu mematung di depan papan tulis saat ia mendapat giliran menjawab soal matematika ke depan kelas. Soal menentukan nilai dari deret bilangan itu, membuat keringat dingin mulai terasa di telapak tangan Ali. Spidol yang ada di tangan kanannya kembali dia pindahkan ke tangan kiri dan mengelapkan tangan kanan itu ke celananya. Sekilas diliriknya teman-temannya mulai gaduh, ada yang tertawa sambil melihat padanya, ada juga yang berbisik-bisik dengan teman di sampingnya. Soal yang diberikan Pak Hendri ini sangat sulit bagi Ali. Segenap kemampuan berpikirnya sudah ia kerahkan untuk menjawab soal itu, tetap saja Ali tak mampu.

“Ayo, Ali, coba kamu ingat rumus yang Bapak jelaskan tadi!” kata Pak Hendri memotivasi Ali.

“Gak bisa dia itu, Pak. Saya saja!” Terdengar suara Tegar dari tempat duduknya.

“Iya, Pak. Sampai bel nanti, dia tak bakal bisa menjawabnya itu, Pak!” seru Selvi sambil tertawa.

Pak Hendri berusaha menenangkan siswa. Beliau sangat berharap Ali bisa menyelesaikan soal itu di papan tulis. “Kamu masih ingat rumusnya kan, Ali?” tanya Pak Hendri penuh harap.

Ali hanya mengangguk. Ia masih ingat rumus itu. Tetapi Ali tidak bisa lagi menerapkan rumus itu untuk angka yang berbeda dengan contoh yang diberikan Pak Hendri tadi. Ali menuliskan rumus yang diajarkan itu kembali. Tapi hanya sebatas itu. Akhirnya Pak Hendri memanggil Selvi menyelesaikan soal tersebut. Sementara Ali hanya menunduk, kembali ke bangkunya sambil menyesali diri.

Bukan hanya soal matematika, soal bahasa Inggris dan fisika pun sering membuat Ali kalangkabut, berkeringat dingin, kesal, dan kecewa pada dirinya sendiri. Tak jarang juga Ali menangis ketika harus mengerjakan PR yang terasa amat sulit baginya. Untung saja bunda Ali selalu tampil jadi pahlawan untuk menyelamatkan Ali dari pekerjaan rumah yang rumit itu.

“Jangan menangis, kalau kamu tidak mengerti, kamu bisa minta bantuan Bunda untuk menyelesaikannya.” Kalimat semacam itu sudah sering dilontarkan bundanya setiap melihat Ali menangis di depan meja belajarnya.

Sejak SD, sudah beberapa kali Ali dibimbing guru privat, khusus matematika dan bahasa Inggris. Bukannya membuat Ali makin pintar, justru Ali berubah menjadi anak yang suka marah-marah selesai belajar di rumah, terutama pada adiknya. Di samping itu, ada juga guru privatnya yang mengundurkan diri karena merasa gagal membimbing Ali.

Hari Sabtu ini adalah hari yang membahagiakan bagi Ali. Betapa tidak, hari ini Ali terbebas dari pekerjaan rumah. Ia duduk santai di depan meja belajarnya sehabis magrib. Bukan untuk belajar, tetapi Ali mengambil buku gambar dan kotak pensil warnanya. Dibukanya lembar demi lembar buku gambar itu. hampir semua lembarannya sudah berisi dengan berbagai gambar. Ada pemandangan laut dengan kapal nelayan, ada gambar kota dengan gedung-gedung bertingkat, ada gambar sungai yang penuh sampah, ada juga gambar lelaki tua sedang menyandang cangkul, dan ada beberapa gambar bunga dan kayu. Jika diperhatikan, gambar itu seakan nyata. Semua dilukis oleh Ali pada waktu-waktu senggangnya seperti ini.

Ali mulai berimajinasi. Buku gambar yang hanya tinggal dua lembar lagi bagian kosongnya, segera akan dituntaskan. Saat Ali asyik mewarnai sebuah gambar menara, ia mendengar suara Bunda memanggilnya. Ali segera membuka pintu kamarnya.

“Kamu lihat ini! Ada lomba melukis tingkat SMP yang dilaksanakan di universitas ini,” kata Bunda menunjukkan sebuah pengumuman yang dibagikan dalam grup whatshapp-nya.

“Ali mau coba ikutan, Bun,” kata Ali penuh semangat setelah membaca persyaratan lomba.

“Bunda dukung kamu. Dua hari lagi tanggal pendaftarannya. Nanti akan Bunda daftarkan,” kata Bunda tak kalah bersemangat juga.

(Bersambung)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semua anak ada kelebihannya ya Bu . Salam literasi.

17 Jan
Balas

Betul sekali Bu. Terkadang orang di sekeliling kurang peka dengan hal-hal seperti itu. Kepintaran diukur dari prestasi akademik saja.

18 Jan



search

New Post