Menyibak Tabir Hari raya (Day 67).

Oleh : Salim Alhalim

Hari raya pada Tahun 2020 ini menyisahkan sejuta kenangan indah yang akan menjadi saksi sejarah dalam kehidupan umat manusia mulai dari konsep WFH Work from Home bekerja dari rumah, ibadah dari rumah serta kegiatan laiinya yang dilakukan dari rumah. Konsep Home scholing sekarang mungkin bisa menjadi tren karena konsep tersebut memberikan pendidikan khusus yang mampu menyibak tabir hari raya tahun 2020.

Kegiatan hari raya pada tahun ini memang cukup berbeda karena semua orang banyak melakukan kegiatan dengan media daring atau online sebagai solusi mengatasi permasalahan pandemi Covid 19.

Menyibak tabir hari raya biasanya masyarakat saling bertandang mengunjungi sanak saudara, handaitolan bahkan keluarga jauh sekalipun menjadi sebuah tradisi wajib tetapi sekarang hal itu hanya sebatas Tabir hari raya.

Tabir adalah pembatas sesuatu dengan sesuatu artinya pembatasan jarak serta kegiatan lain banyak dikurangi dimasyarakat. Dalam rangka memutus mata rantai covid 19.

Tentu sebagai masyarakat kita bisa berfikir secara cerdas, arif dan bijaksana sehingga mampu membuat pilihan cerdas dalam bersikap dan bertindak, sikap bijak dan arif dimasyarakat tentu menjadi sebuah pilihan wajib.

Beratahan dirumah adalah salah satu cara bijak sebagai masyarakat. Pembatasan sosial distanting menjadi solusi. Dimana ada tabir dihari raya karena batas itu menjadi tabir untuk menyelamatkan manusia, menyibak tabir hari adalah kunci untuk menjadi hidup lebih kreatif, inovatif, dan berkarakter.

Tentu sebagai masyarakat harus legowo dibalik kekecewaan ada sebuah hikmah yang terpendam yang menjadi pelajaran berarti sehingga akan melatih kecerdasan sosial dan kecerdasan emosional yang bermanfaat bagi kehidupan manusia pada umumnya.

#Salam Literasi

#Bukittinggi 26 Mei 2020.