KURIKULUM BERBASIS ARTIFISIAL UNTUK INDONESIA, MUNGKINKAH ATAU SEBUAH KENISCAYAAN? (DAY 49
KURIKULUM BERBASIS ARTIFISIAL UNTUK INDONESIA, MUNGKINKAH ATAU SEBUAH KENISCAYAAN? (DAY 49).
Oleh : Salim Al Halim
Setiap orang memiliki mimpi dan cita-cita seperti ingin hidup sukses dan mulia, sehingga ada lahir sebuah konsep dan buku yang berbicara tentang proposal hidup yang ditulis oleh jamil azaini yang bagus dibaca untuk referensi pribadi dan buku wajib bacaan bagi anak didik kita agar mereka membuat proposal hidupnya sehingg mereka memiliki kompas mau dibawa kemana hubungan ini kata armada, salah satu bend asal sumatra yang naik daun.
Selanjutnya buku wajib dibaca juga oleh guru untuk menambah referensi yaitu buku dengan Judul Keajaiban belajar yang ditulis oleh Yunsirno anak muda berlatar belakang ekonomi sukses menulis buku yang menjadi buku tetra book buku yang berisi bagaimana untuk mewujudkan pembelajaran diruang-ruang kelas lebih menarik dan inovatif. buku yang bercerita bagaimana negara-negara maju yang mau belajar, berinovasi sehingga menguasai informasi, teknologi sehingga diwujudkan dinegaranya menjadi super power dan memiliki nilai-nilai artifisial yang mengagumkan dunia.
Pada saat kegiatan webinar ada salah satu narasumber dari indosat yang berbicara kurikulum berbasis artifisial yang diterapkan dibeberapa negara maju seperti cina, cina telah memberlakukan kurikulum berbasis artifisial kepada masyarakatnya. Sehingga mereka maju secara teknologi, pendidikan, bahkan secara ekonomi mereka menguasai. Maka saya pun bermimpi bagaimana kalau ini juga diterapkan menjadi kurikulum wajib maka hasilnya akan luar biasa.
Lantas kita sebagai guru mau ngapain, apa cuma memberikan pendidikan kepada anak didik kita tanpa melihat sisi yang lain yaitu sisi kecerdasan artifisial, apakah setiap guru dan sekolah menyediakan ruang dan waktu untuk mengembangkan kecerdasan artifisial atau hanya sebatas omong doang tanpa bukti, apakah ini juga sebuah keniscayaan yang akan menjadi sebauh mimpi besar bernama negara indonesia agar mampu mengembangkan artifisial sesungguhnya.
Berbicara kurikulum mungkin berat ya bagi kita karena bukan bidang kita mungkin yang lebih pantas orang-orang yang berada diperguruan tinggi negeri, tetapi tidak menutup kemungkinan guru juga mampu berbicara tentang kurikulum karena ini juga gawean kita bukan.
Saya pernah menjawab pertanyaan salah satu profesor ia bertanya kenapa pendidikan dinegara filandia bisa maju, dengan ceplas ceplos saya jawab karena menterinya dari guru Prof sehingga mereka mengerti kebutuhan negara. Jawaban saya membuat teman-teman saya terdiam.
Na kini kita bahas yuk definisi kurikulum Secara etimologi, kurikulum berasal dari kata “curere”. Dalam bahasa latin ”Currerre” yang berarti: “berlari cepat, tergesagesa dan menjalani”. Dan “Currerre” dikata bendakan menjadi curriculum berarti “lari cepat, perjalanan dan lapangan perlombaan”
Dalam kegiatan berlari tentu saja ada jarak yang harus ditempuh mulai dari start sampai dengan finish. Dari istilah atletik, kurikulum mengalami pergeseran arti ke dunia pendidikan. Atas dasar tersebut pengertian kurikulum diterapkan dalam bidang pendidikan.
Kemudian para ahli membuat macam-mcam batasan tentang kurikulum tersebut, mulai dari pengertian tradisional sampai dengan pengertian modern, mulai dari pengertian yang simple (sederhana) sampai dengan pengertian yang kompleks.
Kecerdasan
Dari kamus, arti kecerdasan adalah: kemampuan untuk mengerti/memahami (The faculty of understanding). Perilaku cerdas dapat ditandai dengan:
Belajar atau mengerti dari pengalaman Memecahkan hal yang bersifat mendua atau kontradiktif Merespon situasi baru dengan cepat (fleksibel) Menggunakan alasan untuk memecahkan problem secara efektif Berurusan dengan situasi yang membingungkan Memahami dengan cara biasa/rasional Menerapkan pengetahuan untuk memanipulasi lingkungan Mengenali elemen penting pada suatu situasi Pengertian Kecerdasan BuatanKecerdasan Buatan (bahasa Inggris: Artificial Intelligence atau AI) didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan robotika.
Termasuk contohnya adalah pengendalian, perencanaan dan penjadwalan, kemampuan untuk menjawab diagnosa dan pertanyaan pelanggan, serta pengenalan tulisan tangan, suara dan wajah. Hal-hal seperti itu telah menjadi disiplin ilmu tersendiri, yang memusatkan perhatian pada penyediaan solusi masalah kehidupan yang nyata. Sistem AI sekarang ini sering digunakan dalam bidang ekonomi, obat-obatan, teknik dan militer, seperti yang telah dibangun dalam beberapa aplikasi perangkat lunak komputer rumah dan video game.
‘Kecerdasan buatan’ ini bukan hanya ingin mengerti apa itu sistem kecerdasan, tapi juga mengkonstruksinya. Tidak ada definisi yang memuaskan untuk ‘kecerdasan’:
Kecerdasan: kemampuan untuk memperoleh pengetahuan dan menggunakannya, atau Kecerdasan yaitu apa yang diukur oleh sebuah Test Kecerdasan.Kecerdasan Buatan adalah salah satu cabang Ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pemanfaatan mesin untuk memecahkan persoalan yang rumit dengan cara yang lebih manusiawi. Hal ini biasanya dilakukan dengan mengikuti/mencontoh karakteristik dan analogi berpikir dari kecerdasan/Inteligensia manusia, dan menerapkannya sebagai algoritma yang dikenal oleh komputer.
Dengan suatu pendekatan yang kurang lebih fleksibel dan efisien dapat diambil tergantung dari keperluan, yang mempengaruhi bagaimana wujud dari perilaku kecerdasan buatan. AI biasanya dihubungkan dengan Ilmu Komputer, akan tetapi juga terkait erat dengan bidang lain seperti Matematika, Psikologi, Pengamatan, Biologi, Filosofi, dan yang lainnya. Kemampuan untuk mengkombinasikan pengetahuan dari semua bidang ini pada akhirnya akan bermanfaat bagi kemajuan dalam upaya menciptakan suatu kecerdasan buatan.
Manusia bisa menjadi pandai dalam menyelesaikan segala permasalahan di dunia ini karena manusia mempunyai pengetahuan dan pengalaman Pengetahuan diperoleh dari belajar. Semakin banyak bekal pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang tentu saja diharapkan akan lebih mampu dalam menyelesaikan permasalahan. Namu bekal pengetahuan saja tidak cukup, manusia juga diberi akal untuk melakukan penalaran, mengambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki.
Tujuan Kecerdasan Buatan “Artificial Intelegence”Ada beberapa tujuan dari kecerdasan buatan “Artificial Intelegence” yang tentunya dapat berguna bagi manusia diantaranya yaitu:
Dapat membantu pekerjaan manusia salah satu contoh program atau sistem buatan manusia ialah robot yang sudah ada di super market yang bisa bicara dan memberikan pelayanan layaknya seperti manusia. Membuat mesin menjadi lebih pintar, salah satu contoh komputer dulunya hanya bisa mengetik saja, namun dengan seiring perkembangan zaman maka komputer juga bisa digunakan untuk chatting, bermain game dan yang lainnya. Membantu memecahkan masalah, salah satu contoh komputer memiliki program kalkulator yang dimana didalamnya bisa memecahkan masalah perhitungan mulai dari hitungan biasa sampai hitungan logika, sehingga dalam tahap ini kecerdasan buatan dapat bermanfaat sekali bagi semua orang. Kelebihan Kecerdasan Buatan “Artificial Intelegence”Ada beberapa kelebihan Al yang berguna bagi semua orang yang diantaranya yaitu:
Al bersifat netral tanpa pandang bulu, maksudnya adalah dimana mengambil keputusan tersebut lebih nyata dan benar, berbeda seperti manusia yang masih memiliki berbagai pertimbangan. Kecerdasan buatan Al sifatnya permanen maksudnya ialah tidak bisa diubah kembali, namun bisa digunakan berulang-ulang. Kerugian Kecerdasan Buatan “Artificial Intelegence”Adapun kerugian Al yang diantaranya yaitu:
Menurunkan kinerja manusia dalam berbagai pekerjaan, karena sudah terganti oleh kecerdasan buatan. Kemampuan Al terbatas yang maksudnya ialah sistem tersebut terbatas bisa melakukan hal tertentu, tidak bisa melakukan hal yang lebih seperti manusia. Contoh Penerapan Kecerdasan Buatan “Artificial Intelegence”Artificial Intelegence memiliki manfaat yang sangat besar sekali bagi setiap orang, sehingga ada peran penting dari Al dari berbagai bidang diantaranya yaitu:
Bidang Pendidikan: dengan seiring kemajuan bidang teknologi, kebutuhan manusia dalam mengakses dan mencari pengetahuan cukup besar, sehingga dalam dunia pendidikan sekarang terdapat istilah E-learning yang dimana siswa dapat melakukan pembelajaran mandiri dimana saja dengan pantauan guru sehingga dapat menghemat daya kebutuhan transportasi dan yang lainnya, tentunya sudah disediakan secara praktis. (dirilis dari sumber https://www.dosen-pendidikan.co.id/kecerda-sanbuatan )
Maka dapat disimpulkan dari judul diatas yaitu Kurikulum Berbasis Artifisial Untuk Indonesia, Mungkinkah Atau Sebuah Keniscayaan jawabanya adalah sebuah keniscayaan insya Allah suatu saat akan terjadi dan wajib sehingga negara kita bisa setara dengan bangsa-bangsa maju. Karena kecerdasan artifisial mendapat perhatian yang sangat serius. Kecerdasan artifisial akan melahirkan mahakarya dari setiap anak bangsa yang mau berarir dan berkarya menjadi gurunya manusia dan gurunya inovasi bagi peradaban bangsa.
# Salam literasi
# Bukittinggi 08 Mei 2020.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kecerdasan Artufisial... jujur saya baru ngeeehh saat membaca tulisan bapak... di tunggu pencerahan selanjutnya ya pak
Luar biasa wawasan pak salim, semangat
makasih buk likna
Mmmhh...kecerdasan artifisial.....seperti apa ya pak Salim?
Wawasan bapak yg satu ini mang luarbiasa.. berpikir out of the box.....