KESASAR KEMONAS (Day 43)

(Tantangan Menulis Hari ke 43)

Oleh : Salim Al Halim

Hari persentasi karya tulis Rnd menyisahkan banyak waktu yang dilewatkan pagi tepatnya pukul 10.00 wib saya dan sahabat sekamar saya mengajak saya kemonas. Saya menyanggupi jadi kita kemonas dari hotel Atlet centuri pas didepan stadion gelora bung karno.

Hari yang masi pagi ini sahabat saya dan saya selesai persentasi karya tulis ilmiah didepan dewan juri dan penulis buku yang luar biasa, pertemuan dan pengalaman berharga dipanggung inobel pemula menyadarkanku bahwasannya kita selalu dituntut berinovasi dan berkreasi.

Karena rata-rata naskah yang lolos sampi kepada seminar hasil atau persentasi hasil adalah karya tulis yang kategori Rnd atau riset and development. Penelitian ini memang berkelas dan menantang karena bukan hanya meneliti tapi bagamaimana guru berinovasi. Dan yang tak kalah menantang adrenalin menghasilkan sebuah produk mahakarya dalam bentuk buku, model pembelajaran, kurikulum, modul, serta karya lainnya yang intinya ada sebuah inovasi didalamnya walaupun kadarnya sedikit.

Judul tilisan kali ini kesasar kemonas ternyata orang yang suka jalan-jalan itu pernah merasakan kesasar. Tetapi pada reportasi kali ini penulis mencoba menuliskan yang pernah dialami sendiri dan bukti nyata pengalaman yang mengesankan.

Pagi yang cukup cerah teman sekamarku pak Riyan Fernandes yang merupakan salah satu guru SMK Juga dari sumatra barat mengajak saya untuk pergi kemonas, disela-sela persentasi para peserta persentasi karena kegiatan persentasi satu orang-satu orang artinya didalam ruangan tidak ada peserta yang menyaksikan. Yang ada didalam adalah dewan juri dan beberapa siswa yang menjadi bahan uji coba model atau uji coba materi ajar dengan inovasi yang kita buat.

Ya cukuplah menantang. Akhirnya pak riyan mengajak saya untuk mengelilingi kota jakarta bukan dengan kendaraan roda dua dan roda emapat melainkan jalan kaki dari gelora bung karno samapi kemonas coba bayangkan. Cukup lumanyan jauh jalan kaki karena ini tantangannya, kebetuan saya dan pak riyan sama-sama pembina pramuka disekolah kami masing-masing.

Jalan utama dijakarta kami susuri pada Tahun 2018 akhir dengan tujuan sampai kemonas, bukan saya nggak punya uang tetapi ini adalah tantangan supaya sampai ketujuan bisa atau tidak.jalan yang cukup panas dan udara yang panas membuat saya dan pak riyan cukup ngos-ngsan juga meleati ruas-ruas jalan, melawati badan jalan, taman semanggi, bundaran HI, jalan utama, hingga trotoar.

Sesekali kami berhenti duduk ditaman-taman jalan jakarta yang cukup enak karena tempat untuk orang yang jalan kaki cukup lebar dan menarik untuk disinggahi, kebetulan salah satu program pak anis menyediakan ruang gerak warga jakarta agar bisa memanfaatkan taman, trotoar sebagai sarana untuk olahraga kecil seperi jalan kaki dan olahraga lainya.

Tetap kurang lebih 3 jam lebih kami berjalan kaki sampai juga kemonas, saya liha kok rame nampaknya tadi orang berkumpul disini ternyata memang tadi ada aksi reuni 212 katanya ada peserta yang masih tinggal dikawasan monas. Dan kami photo bersama dengan warga yang lagi dimonas.

Saya melihat ada seorang ibuk yang sedang bingung karena tertinggal dari rombongan, ibuk tersebut akhirnya menelpon temannya tetapi posisi mobil sudah jauh akhirnya ibuk tersebut kami sarnkan untuk naik travel saja atau bus pulang kedaerahnya di pekalongan. Selesai photo-photo kami akhirnya memutuskan untuk kembali kehotel lagi.

#Salam literasi

#Salam hari pendidikan Nasional

# bUkittinggi 02 Mei 2020.