Kambing Bandot
Sudah puluhan tahun, Kakek Yahya memelihara kambing, setelah purna tugas sebagai PNS golongan rendah di Dinas Pasar. Memang tidak banyak jumlahnya, rata-rata 13 sampai 15 ekor. Kandang kambingnya sangat sederhana. Beratap jerami, berbentuk panggung. Pada saat hari tidak hujan, kambing-kambing digembalakan di tanah pesawahan miliknya. Dari lima belas ekor kambingnya ada satu ekor yang menjadi perhatian kakek. Yakni si Bandot. Kambing ini yang digadhang-gadhang. akan dijadikan hewan qorban tahun ini. Salah satu teman kakek yang juga memelihara kambing adalah Kakek Musa.
Suatu hari menjelang magrib, kambing-kambing itu sudah mulai berhenti merumput. Satu per satu kambing mulai masuk ke kandang. Biasanya setelah kambing-kambing masuk ke dalam kandang, kakek selalu menghitung jumlah kambingnya. Apabila dinyatakan sudah lengkap, Kakek segera mengunci kandang, dan menyalakan lampu yang berada tidak jauh dari kandang. Usai beberapa kali melangkahkan kakinya, untuk meninggalkan kandang, dia merasakan ada yang ganjil, pada saat menghitung kambingnya. "Perasaan tadi sudah genap lima belas ekor, kok si Bandot tidak ada?" gumamnya. Segera dia buka kembali kandangnya dan hitung ulang. Hari mulai gelap, kakek menghitung berulang-ulang. "Iya, kurang satu. Kemana si Bandot pergi? Jangan-jangan diambil orang saat merumput tadi siang?" kata kakek dalam hati.
Semalaman kakek seolah tidak bisa tidur. Terus memikirkan si Bandot yang pergi tanpa pamit. Niat melaksanakan korban juga akan kandas. Dengan langkah guntai kakek menuju kandang, tanpa gairah, belum ikhlas atas kepergian si Bandot. "Yahya, ke sini. Ini bukannya si Bendot?" teriak Kakek Musa.
Sumber gambar:http://transform-mpi.com/training-pembuatan-usaha/
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bandot bikin kakek puyeng,,, salam sukses pak
Bandot, bandot bikin repot kakel saja. Salam literasi
Bandot senengnya salah masuk kandang. Terima kasih Bu Tantri Agustiningsih, salam literasi
Alhamdulillah. Bandot kembali. Salam literasi.
terima kasih ibu Nelfia Nofitri,. Salam literasi