Tiga sangkar yang tergantung di ruang garasi, berisikan tiga macam burung. Sangkar putih bersih terbuat dari bahan besi, berisikan burung Lovebird warna abu-abu. Sangkar berukuran kecil, dalamnya ada si mungil Pleci, dan sangkar besar ada burung Trucukan gacor. "Saat berkicau bersamaan, bak kontes kicau burung," kata salah seorang tetangganya. Namun bagi pemiliknya, kicau burung-burung tersebut merupakan sebuah kelangenan, siap menyisihkan kicau burung lainnya.

Sebelum berangkat kerja, dia pasti menyempatkan memberi makan dan mengganti air minum burung-burung tersebut. Cepuk minum burung, satu per satu dia keluarkan dari sangkar. Sambil membersihkan tempat minum, sesekali menikmati lincah gerak burung, serta indahnya warna sayap-sayapnya. "Pak ada telefon, tolong diangkat!" teriak istrinya dari dalam rumah. Hand phone yang terletak di atas meja tamu segera dia sambar. "Hah, barang apa saja yang diambil?" tanya dia kepada penjaga sekolah. Dilaporkan bahwa pagi ini, ruang kepala sekolah pintunya terbuka, kertas dan buku-buku di atas meja berserakan.

"Gubrak!" Kucingnya yang berbulu merah kecoklatan menendang sangkar besar. Beberapa jerujinya patah. Sangkar besar berlubang, terguling, pintu sangkar pun terbuka. Terucuk gacor ketakutan, menghindar dari tangkapan tangan kuat kucing lucu tersebut. Belum sempat dia menutup hand phone, burung Trucukan gacor pun gagal diselamatkan. Burung terbang bebas meninggalkan dia, kucing, dan kedua temannya.

Sumber gambar:

https://www.kaskus.co.id/thread/54731f80a3cb17376c8b456c/share-amp-solution-pengalaman-burung-lepas-amp-hilang-dicuri/