Saiin Efendy

Moh. Saiin Efendy dilahirkan di Sidoarjo 21 April 1993. Pendidikan dasar hingga menengah atasnya ia tamatkan di kota kelahiranya. Gelar sarjananya ia peroleh da...

Selengkapnya
Navigasi Web
Anak desa yang nekad
Anak desa yang nekad (part 3)

Anak desa yang nekad

Esok pagi, setelah terbangun dari tidurnya Imron bergegas merapikan diri serta mengemas barang-barangnya. Hari ini itu ia akan pergi ke kampus dan mencari pekerjaan. Setelah semua siap, dia pergi kerumah kakek Fauzan, dia ingin mengucapkan terimakasih sudah diberikan tempat menginap di mushallahnya serta telat merepotkanya

"Ting tong" bel rumah kakek Fauzan berbunyi. "Krekkkkk" suara gerbang dibuka oleh kakek Fauzan. "Loh Imron, mau kemana masih pagi buta begini" tanya kakek Fauzan. "Iya kek, saya mau pamit dan mengucapkan terimakasih sama kakek, yang sudah baik sama saya, hari ini saya mau ke kampus dan setelahnya mau mencari pekerjaan kek" jawab Imron. "Loh ga jadi kuliah kamu?" Lanjut kakek Fauzan. "Jadi donk kek, cuma kan biaya saya masih kurang banyak, makanya saya ingin kerja buat mencukupi itu". Jawab Imron. " Yasudah, pokoknya harus tetap semangat, tapi ayo masuk dulu! Jam segini kampus masih belum buka, wong masih subuh buta" timpal kakek imron. Imron pun masuk kerumah kakek Fauzan, dan kakek Fauzan pun bilang "Mbak Imah, sudah siap?", Dari kejauhan terdengar suara perempuan menyahuti, "Sudah siap kung, mau dihidangkan sekarang kung? Tanya perempuan itu. "Iya, siapkan sekarang ya!" Jawab kakek Fauzan. Imron bingung, karena semalam ketika dia kesini tak ada orang selain kakek Fauzan, tapi pagi ini ada suara perempuan. Beberapa saat kemudia muncul perempuan, dengan berkata, "sudah siap kung". "Oh ya terimakasih, ayo imron sarapan dulu, kakek tau kami belum sarapan, karena kakek dulu diwaktu muda sama kayak kamu ketika berjuang untuk bisa seperti sekarang". "Hehehe..iya kek, pasti perjuangan kakek dulu lebih susah timbang saya." "Heheh..sama saja Imron, namanya berjuang itu pasti berat, kalau ringan kapas, hahahaha, oh ya tadi itu mbak imah, dia biasa bantu-bantu kakek". Yasudah ayo sarapan dulu" ujar kakek.

Setelah sarapan, kakek Fauzan memberikan secarik kertas berisi kartu nama yang bertuliskan "Hasna fotocopy" sambil bilang " pergilah kesana, temui Bu hasna, bilang kamu disuruh pak Fauzan abidin". "Ini siapa kek ? Tanya imron. "Sudah temui saja, dan bilang seperti ucapku" perintah kakek Fauzan.

Bergegaslah Imron pergi, dengan menyusuri jalan yang masih sepi. Setelah berjalan beberapa kilometer, akhirnya Imron menemukan alamat yang dia cari. Tapi tempat yang dimaksud masih tutup. Dan setelah menunggu beberapa lama, akhirnya gerbang tepat itu dibuka oleh seorang pemuda. Imro. Pu mendekati pemuda itu, dan bertanya " maaf mas, benar ini Hasna fotocopy seperti di alamat ini?". "Iya benar, kamu siapa?" Tanya pemuda itu. Imron pun menjawab, " saya Imron, mau bertemu Bu Hasna, saya disuruh kakek Fauzan". "Owhh Bu Hasna ya? Ayo masuk dulu, duduk dulu" persilahkan pemuda tersebut. "Tunggu sebentar ya?" Ujar selanjutnya. "Iy mas" jawab Imron sambil melihat sekelilingnya yang penuh kertas dan berkas.

Beberapa saat kemudian, muncul sosok wanita berusia sekitar 30tahunan keluar menemui. Sontak Imron berdiri dan memberi hormat dengan berdiri sejenak, dan wanita itu lanjut berkata "duduk". "Pagi sekali, sudah siap memangnya? Buka percakapan wanita itu kepada Imron. Imron pun bingung, siap apa, dan ada apa ini dengan dia bertanya " maksudnya seperti apa Bu?". "Kamu Imron kan, yang semalam menginap dirumah paman Fauzan?". "Iya Bu" jawab Imron. Semalam sekitar jam 10 malam paman saya telepon, dan bertanya kepada saya " apakah saya butuh karyawan disini? Dan saya jawab butuh, karena karyawan saya sebelumnya sudah mengundurkan diri karena sudah lulus dari IPB. Lantas paman, menceritakan kamu yang datang dari kampung kesini mau kuliah di ITB dan ga da tempat tinggal, dan cari kerja. Nah sekarang kamu sudah siap kerja?" Tanya wanita itu. Imron pun kaget, karena ia tak menyangka bakal ditolong kakek Fauzan sejauh ini. Imron pun gembira dan menjawab dengan tegas " iya bu Bu saya siap kerja saat ini juga, tapi saya nanti mau ke kampus menemui teman mau pinjam buku tes UMPTN, karena saya tak pernah tau dan belajar tentang itu". Ibu Hasna tertawa "hahaha.ngapain mau pinjam kesana, memang kamu da tau dia bakal ke kampus, tak usah kesana, itu dibelakang banyak sekali buku fotocopyan materi UMPTN. kamu bisa pakai semuanya, dan pelajari semuanya". Alangkah bahagianya Imron, dia berterima kasih kepada Bu Hasna. "Yasudah masukkan barang mu dulu! Ilham, Ilham" perintah Bu Hasna sambil memanggil nama Ilham. Pemuda yang tadi membuka gerbang pun datang, "iya Bu" jawabnya. "Ilham, kenalkan ini Imron, dia akan bantu kamu dan saya disini, dia mau kuliah di IPB. Imron ini Ilham, dia kerja disini juga, dia sudah semester 5 besok. Ajari si Imron ham, biar bisa masuk IPB sama kayak kamu" timpal Bu Hasna. "Imron tugas mu disini adalah melayani difotocopy, intinya mengerjakan segala yang kita lakukan disini, kamu juga ga usah cari kost lagi. Kamu tinggal saja disini, bersama Ilham, saya dan keluarga kecil saya. Anggaplah kita ini keluarga, anggap saya jadi kakak mu, bahkan orang tua mu. Jangan pernah sungkan, si Ilham pun juga sama" ujar Bu Hasna. "Antarkan di kamarnya ham, trus ajari dia gimana cara fotocopy, cetak, print, dan lainya ya. Ibu mau masak.dulu" jawab Bu Hasna.

Hari-hari berganti hari, Imron setiap malamnya setelah tutup toko selalu di ajari Ilham gimana cara mengerjakan soal UMPTN. Dengan sabar dan teliti Ilham mengajari Imron. Dan akhirnya tibalah hari tes dilaksanaka, Imron merasa dag dig dug dear, karena ini pertama kalinya dia mengikuti seperti ini. Dengan modal yakin, dan doa ia kerjakan soal yang tersaji. Tak ia sangka soalnya begitu susah, hampir apa yang ia pelajari selama sekolah di kampung tak ada yang keluar, justru soal yang ia pelajari dengan Ilham beberapa keluar tapi berganti pertanyaan. Imron mengerjakannya dengan rasa yakin, tanpa perduli hasilnya. Ia pasrahkan saja hasilnya kepada Tuhan.

Dua Minggu berselang, pengumuman pun keluar, Imron masih pagi sudah rapi mau ke kampus melihat pengumuman. Tapi Ilham yang sudah pengalaman mengenai perkuliahan di kota, dengan santai meledek Imron, mau kemana ? Mau ngapeli pacar? Rapi amat kayak sales minyak wangi. Ledekan itu disambut ketawa lebar keduany. " Iya ni mas, mau lihat pengumuman ke kampus". " Hahah, ngapain lihat begituan sampe kesana, tunggu aja koran langganan datang, ntar kita lihat disana, nanti kalau sudah ketrima baru kesana" jawab Ilham. "Owh. Pengumuman disini begitu ya mas, soalnya dikampung saya harus datang ke sekolahnya". "Bedakan donk, ini kota Imron".

Tepat pukul 07.00 tukang koran langganan Bu Hasna datang mengirimkan koran hari itu. Ilham pun bergegas mengajak Imron melihat berita hasil UMPTN. Setelah menelusuri ribuan nama akhirnya ketemu nama Imron Hakimi nama yang sama dengan nama Imron, dan nomor tes nya pun sama dengan keterangan diterima di jurusan ilmu pertanian. Imron pun kegirangan mengetahui itu, Ilham pun sama sebagai teman merasa gembira dan mengabarkannya pada Bu hasna yang sedang masak di dapur. Bu Hasna pun lansung beranjak dan mengucapkan selamat sambil berkata "ini awal perjuangan mu, tunjukkan bahwa kamu bisa!" Ujar Bu Hasna.

Hari itu pun, Imron ke kampus untuk menanyakan uang pangkal kuliah dan uang tiap semester, sambil tak lupa membawa secarik amplop berisi surat yang akan ia kirimkan pada ibu nya dikampung. Imron hari itu amat bahagia. Akhrinya perjuangannya untuk nekad berhasil.

Bersambung

Ending akan ada di part 4.

Kira-kira bakal happy ending apa sad ending? Tebak di kolom komentar ya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post