Saifi Yunianto

Pengabdi di SMPN 2 Rembang Kab. Pasuruan dan pencari Cahaya di atas cahaya-cahaya ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Saat Orang tua Berkata Bohong

Saat Orang tua Berkata Bohong

Saat Orang tua Berkata Bohong

Saifi

#TantanganGurusiana

Tantangan Hari ke-152

Pernah melakukannya di hadapan anak-anak? Tidak perlu dijawab. Cukup senyum saja. Senyum pembenaran atau penolakan. Entahlah, maknanya pada otoritas pemilik senyuman. Ya kan? Yang jelas, bukan senyum yang membawa luka. Kalau itu, tentu tidak dibahas dalam tulisan berikut.

Jika iya, tidak usah marah ketika anak melakukan hal yang serupa. Sebab, menurut beberapa referensi, anak merupakan mesin fotokopi yang paling handal. Saat orang tua mengatakan sesuatu, dia otomatis merekam apa yang dikatakan. Apalagi, perkataan tersebut berkaitan erat dengan kesukaan yang biasa dilakukan. Kemudian, diikuti pula larangan terhadap kegemarannya.

Tanpa diminta pun, dia langsung memprotes atau mempertanyakan kenapa hal yang sama diperbuat sang orangtua. Baik ibu maupun bapaknya. Sebaliknya, jika tidak berani atau enggan menanyakan alasannya, perlu diwaspadai sewaktu-waktu dia menirukan apa yang terekam. Di benak ataupun memori bawah sadarnya. Berarti penggandaannya berhasil ditindaklanjuti.

Barangkali, tidak menjadi persoalan kala hasil fotokopi tersebut hal yang baik. Namun, berkata bohongnya enteng dan biasa dipraktikkan tentu segera dicarikan jalan keluarnya. Paling tidak, kebiasaan tersebut tidak menjadi warisan turun-temurun yang semua orang tua mungkin tidak kehendaki. Agar terhindar dari sifat generasi penipu atau saudaranya, pembohong.

Berbagai cara yang bisa ditempuh orang tua untuk dapat meninggalkan kebiasaan-kebiasaan tidak terpuji. Seperti berbohong. Pertama, tidak menjadi teladan sebagai orang tua yang hobinya berbohong. Sengaja maupun tidak, mereka ibu-bapak tidak membiasakannya, baik ada maupun tidak ada anak. Kenapa? Alasannya sederhana. Serapi-rapinya ikan asin dibungkus, aromanya tidak dapat disembunyikan.

Bahasa lainnya, berkata bohong itu nagih. Membuat ketagihan yang melakukan. Satu-dua satu kesempatan barangkali tidak ketahuan, apa tidak menutup kemungkinan selanjutnya aman? Tidak ketahuan lagi. Kedua, tidak mudah menghakimi anak yang (tiba-tiba) berbohong. Sebab, mempelajari dan mereviu alasan yang melatarinya. Atau kejadian-kejadian yang dialami.

Bukan tidak mungkin, dia menggandakan apa yang dilakukan siapa saja di sekitarnya. Apa yang dilihat dari orang-orang dewasa di sekelilingnya. Termasuk juga orang tuanya. Ketiga, menjelaskan konsep dan akibat dari berkata bohong. Sehingga dia dapat minimal memahami dan menyerap apa bohong dan tidak bohong.

Lalu, jika menerapkan itu dan mempraktikkan ini dapat berdampak pada ini dan berimbas pada itu. Hal tersebut setidaknya mampu membuatnya menemukan pengertian yang tepat. Maka, pemahaman yang disampaikan dengan baik menjadikannya dihargai. Tidak malah membuatnya terjatuh dan merasa bersalah selamanya. Tentu, hal itu tidak diinginkan semua orang tua. Bukankah begitu?

Gbendo, 5-10-2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih, Pak. Sangat bermanfaat. Salam literasi.

06 Oct
Balas

Sama-sama Bu, semoga sehat selalu, salam literasi

07 Oct

Iya Pak. Sebagai orang tua harus bisa menjadi cermin tauladan buat anaknya. Untuk itu bertingkah dan berucaplah yang benar. Sekali berbohong, akan ada kebohongan berikutnya untuk menutupi kebohongan sebelumnya. Semoga kita bisa berusaha semaksimal mungkin menunjukkan sikap jujur.

05 Oct
Balas

Terima kasih Bu, sehat selalu, salam literasi

07 Oct



search

New Post