Hari raya idul adha merupakan salah satu hari yang dicintai Allah. Pada hari tersebut, Allah mengampuni dosa-dosa hamba-Nya. Memberikan pahala yang besar kepada orang yang mau mengalirkan darah binatang, sebagai bentuk taqarrub kepada Allah Swt.

Pada hari itu, semua yang memiliki kemampuan untuk berkurban, diperintahkan untuk melaksanakannya. Setiap bulu yang ada pada binatang yang dikurbankan menjadi pahala baginya. Binatang yang dimaksud bisa berupa domba atau kambing, kerbau, sapi, dan unta.

Ritual kurban merupakan warisan dari Bapak para Nabi, yakni Ibrahim Khalilurrahman (kekasih Allah yang Maha Rahman). Dahulu Nabi Ibrahim diperintahkan Allah untuk menyembelih putranya sendiri. Hal ini semata-mata sebagai ujian baginya. Kemudian, beliau melaksanakan perintah Allah tersebut dengan sabar dan ikhlas. Sebab, ketaatannya Allah mengganti putranya dengan seekor domba besar yang dibawa Malaikat Jibril dari surga. Kekasih Allah tersebut kemudian menyembelih binatang itu dan membagi-bagikan dagingnya.

Ada pelajaran besar yang bisa dipetik dari peristiwa di atas. Pertama, ketaatan Nabi Ibrahim kepada Allah. Beliau menomorsatukan perintah Allah daripada kepentingan yang lain. Hal inilah yang sangat perlu dicontoh. Bila kita menjadikan Allah nomor satu, maka DIA akan memberikan keutamaan kepada kita semua.

Pelajaran kedua yang bisa diambil, yaitu ujian Allah bagi manusia beriman. Dalam QS. Al-‘Ankabut: 2 disebutkan bahwa Allah tidak membiarkan seseorang mengatakan kami beriman, lantas tidak diuji. Hal ini menunjukkan bahwa setiap orang yang beriman mendapatkan ujian. Semakin imannya tinggi, dia akan mendapatkan ujian yang tinggi pula.

Kalau digali lebih dalam pasti akan menemukan mutiara hikmah yang sangat agung dari peristiwa di atas. Demikianlah sedikit ulasan yang bisa diamalkan untuk kebahagiaan dunia akhirat.