RUSMAN

Rusman, Guru mata Pelajaran Produktif Akuntansi di SMK Swasta Tamansiswa Sukadamai Kec. Pulo Bandring Kab. Asahan - Sumatera Utara. Dari kecil bercita - cita i...

Selengkapnya
Navigasi Web

Dongeng Padi dan Burung Pipit Bag.1

Dongeng Padi dan Burung Pipit Bag.1

====================================

 Alam semesta merupakan anugerah yang tak terhingga dari Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa. Setiap ciptaan-Nya pasti memberikan manfaat antara yang satu dengan yang lainnya. Bagai rantai makanan yang bergantung dan membutuhkan. Itulah rantai kehidupan. Seperti cerita dongeng antara padi dan burung pipit berikut ini.

Pada zaman dahulu, burung Pipit pada dasarnya tidak memakan padi, namun mereka sudah berteman, karena tanpa bantuan dari padi, burung Pipit sangat kesulitan dalam membuat sarang.

Pada suatu hari, saat burung Pipit sedang terbang melayang layang disebuah areal persawahan. Ia pun merasa lelah, ia pun mencoba untuk hinggap sejenak diantara padi-padi yang sedang menghijau.

"Wahai padi, ijinkan aku untuk bertengger sejenak diantara kalian".

Padi pun menjawab.

"Silahkan wahai burung Pipit, kami tak keberatan".

Atas ijin dari padi, maka burung Pipit pun beristirahat sejenak, namun saat ia beristirahat, ia sama sekali tak bersuara, padahal selama ini, burung Pipit selalu tampak ceria. Hal tersebut membuat padi penuh tanda tanya.

"Ada apa dengan dirimu wahai burung Pipit,

 kenapa kamu terlihat murung"

Burung Pipit hanya menggelengkan kepala saja, ia hanya memberi isyarat bahwa tidak terjadi apa-apa. Namun isyarat tersebut tak membuat padi percaya. Padi tetap berusaha untuk mencari tahu apa permasalahan yang sedang dihadapi oleh burung Pipit.

"Ayolah wahai burung Pipit, ceritalah kepadaku, mungkin saja aku bisa membantu kamu". 

Padi terus menyakinkan akan burung Pipit mau bercerita kepadanya.

"Benar wahai padi, aku tak ada apa-apa, aku baik-baik saja".

"Aku tak percaya wahai burung Pipit, aku sudah lama mengenal kamu, jadi aku sudah faham dengan sifatmu".

Burung Pipit terdiam atas perkataan padi. Ia menundukkan kepalanya dan padi juga terus mencoba membujuk agar burung Pipit mau bercerita kepadanya.

"Percayalah wahai burung Pipit, insyaallah, aku akan berusaha membantumu semampuku".

Burung Pipit turun dari batang-batang lunak padi, ia berdiri diatas tanah tempat padi tumbuh. Tak lama kemudian ia pun mulai bicara.

"Kamu enak sekali wahai padi, kamu bisa tumbuh dimana saja tanpa harus memikirkan untuk membuat sarang, sementara kami, kami harus berjuang membuat sarang jika kami akan bertahan hidup dan meneruskan generasi kami".

"Hihihihi".

Padi tersenyum setelah mendengarkan ungkapan hati dari burung Pipit. 

"Mengapa kamu tertawa wahai padi, apa ada yang lucu dengan ku ?".

"Kamu tak boleh begitu wahai burung Pipit, kita di ciptakan, pastinya memiliki kelebihan masing-masing. Jadi kita tak boleh mengeluh,  padahal kamu lebih enak dari pada aku, tetapi aku selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan kepadaku".

Padi pun kembali terdiam. Ia pun mencoba untuk meresapi ucapan dari padi.

"Benar juga perkataan kamu wahai padi". 

Burung Pipit membenarkan ucapan nasehat dari padi. Namun walaupun ia membenarkan ucapan tersebut, ia tetap belum menunjukkan keceriaannya. Sehingga padi pun  mempertanyakan kembali permasalahan yang di hadapi oleh burung Pipit.

"Wahai Pipit, aku tahu, sebenarnya kamu sedang memiliki masalah yang besar, namun kamu tak mau cerita kepadaku".

Burung Pipit pun kembali terdiam, padahal pada dasarnya ia ingin sekali bercerita kepada padi, karena memang padi yang bisa membantunya.

Apa sebenarnya yang menjadi permasalahan Burung Pipit ? Apakah ia akan bercerita kepada padi ?

Simak terus kelanjutan ceritanya.

#

Asahan, 12 Februari 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post